Mereka hanya berharap kebijakan sekolah segera berubah dan Aldi dinyatakan lulus agar bisa melanjutkan kuliah.
Sementara itu, organisasi Aliansi Gerakan Reforma Agraria (Agra), Serikat Perempuan Indonesia (Seruni), dan Pembaru mendamping Aldi dan sempat melakukan pertemuan dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru kurikulum, tim kesiswaan dan BP pada Rabu (14/5/2019).
Namun kepala sekolah bersikukuh tidak mau mencabut keputusannya dengan alasan Aldi dan pihak keluarganya tidak pernah datang untuk meminta maaf dan mendiskusikan masalah tersebut.
Dalam pertemuan itu, kepala sekolah memberikan alasan tidak meluluskan Aldi karena sering menentang dan melawan kebijakan sekolah.
Rusman mengatakan, dia melihat sendiri guru-guru dan kawan sekolahnya memeluk Aldi sembari menangis dan mengatakan bahwa Aldi tidak pantas diperlakukan tidak adil oleh kepala sekolah.
Sedihnya wali kelas
Ruhaiman, wali kelas Aldi, saat dihubungi Kompas.com mengaku sangat sedih atas keputusan kepala sekolah yang tidak meluluskan Aldi.
Sebagai wali kelas dirinya ingin selalu membela anak didiknya, apalagi Aldi adalah ketua kelas.
Menurutnya, Aldi adalah anak yang baik, rajin, sopan, dan pintar.
"Anak kita ini aktif di OSIS. Selalu membantu sekolah. Dia membantu mendatangkan donatur yang menyumbang 60 buah Al-Quran. Sampai sekarang sumbangan itu dipakai untuk mengaji anak-anak di sekolah ini," kata Ruhaiman.
Menurutnya, secara akademis dan perilaku, Aldi tergolong anak baik.
Hanya saja dia kritis jika kebijakan itu merugikan banyak kawannya, terutama soal penggunaan jaket di musim hujan.
"Kami sudah berusaha memberi masukan pada kepala sekolah yang baru satu tahun menjabat di Sembalun ini. Soal penggunaan jaket misalnya, di sini dinginnya 11-12 derajat kalau pagi dan musim hujan. Berbeda seperti wilayah lain di Lombok," ungkapnya.
Ruhaiman dan guru lain juga merasa sangat kecewa dan sedih atas keputusan kepala sekolah yang tak meluluskan Aldi, siswa pintar dan baik di SMAN 1 Sembalun.
Kisah Aldi Irpan akhirnya mencapai titik terang.
Melansir Tribun Manado, Aldi Irpan, siswa kelas XII Jurusan IPS yang sempat dinyatakan tak lulus akhirnya diluluskan pihak sekolah, Sabtu (25/5/2019).
Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) NTB dan Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) menjadi saksi ketika kepala sekolah menyerahkan surat kelulusan Aldi.
Aldi adalah siswa SMAN 1 Sembalun, Lombok Timur.
Di ruangan mushala yang sekaligus menjadi aula sekolah, Aldi beserta keluarga dan tim pendamping, termasuk Lembaga Perlindungan Anak dan Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum Universitas Mataram (Unram), bertemu dengan pihak sekolah.
Penyerahan surat kelulusan itu merupakan inisiasi dan hasil rekomendasi Ombudsman RI perwakilan NTB setelah menerima laporan dari Aldi terkait ketidaklulusannya.
"Saya mengucapkan terima kasih pada semua yang telah membantu saya memperjuangkan nasib saya, saya tidak bisa mengucapkan apa pun kecuali rasa syukur, saya berterima kasih," kata Aldi terharu.
Ali Sadikin, Kepala Sekolah mengatakan bahwa apa yang telah terjadi memberikan pelajaran berharga bagi semua pihak, baik dirinya maupun Aldi.
Sekolah, lanjut dia, belajar bahwa dalam mengambil keputusan, faktor kemanusian dan kewajaran menjadi pertimbangan utama.(*)
Source | : | Grid.ID,TRIBUNBATAM.id |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar