Pertempuran untuk Donbass mencapai titik puncaknya, di mana militer Ukraina dengan cepat bertransisi dari kekuatan yang mampu memberikan perlawanan menjadi kehilangan semua kemampuan tempur yang berarti.
Menurut Scott Ritter, pertempuran untuk Donbass dan Ukraina timur sudah berakhir.
Ia menyebut itu adalah kenyataan yang sulit, dan tidak ada angan-angan atau manajemen persepsi baik oleh Zelensky atau mitra Amerika-nya yang dapat mengubahnya.
Ukraina Miliki Kesempatan Menang
Rusia dikabarkan telah mengalami kerugian yang begitu besar sejak perang dengan Ukraina dimulai.
Pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan telah kehilangan puluhan ribu pasukan.
Bahkan pasokan persenjataan rudal presisi tinggi yang dimiliki dikatakan telah digunakan hingga 70 % dari total yang dimiliki.
Meskipun negara tersebut mampu memproduksinya secara mandiri, Rusia diprediksi akan mengalami kesulitan jika perang terus berkepanjangan.
Dilansir TribunWow.com dari Ukrinform, Minggu (24/4/2022), klaim ini dinyatakan oleh Christo Grozev, seorang jurnalis investigasi, direktur eksekutif dan ketua dewan platform investigasi Bellingcat.
"Mereka hanya memiliki sekitar 30% dari apa yang mereka gunakan untuk memulai perang," kata Grozev dalam wawancara dengan saluran TV Ukraina 24.
"Ada juga pertanyaan, siapa yang mengoperasikan rudal ini? Lagi pula, sumber daya yang dapat bekerja dengan rudal ini juga terbatas."
Source | : | TribunWow,TribunVideo |
Penulis | : | Septia Gendis |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar