"Intelijen kami mengatakan (sumber daya) ini sekitar 30 hingga 40 orang."
Menurut Grozev, pihak Ukraina sengaja menyasar para tentara yang bisa mengoperasikan rudal tersebut.
Sehingga, Rusia tak hanya kehabisan amunisi tapi juga sejumlah tentara ahli senjata.
"Bagaimanapun, Ukraina bekerja tidak hanya untuk menembak jatuh dan menghancurkan rudal, tetapi juga untuk mengidentifikasi orang yang dapat memprogram rudal ini. Oleh karena itu, saya tidak akan terkejut jika tidak hanya perangkat keras tetapi juga perangkat lunak yang disebut habis di Rusia,” kata Grozev.
Mengenai Mariupol, jurnalis senior itu mencatat bahwa pertempuran di kota pelabuhan itu hanya kalah taktis.
Namun, ini tidak berarti kekalahan dalam pertempuran, karena alasan untuk tidak dapat mempertahankan kendali Mariupol adalah kurangnya senjata, masalah di Angkatan Darat atau kurangnya motivasi.
Saat ini, waktu bekerja untuk Ukraina, karena senjata presisi tinggi dipasok setiap minggu, dan apa yang tidak dapat dilakukan Ukraina seminggu yang lalu kemungkinan besar akan mungkin terjadi dalam dua hingga tiga minggu.
"Pada tahap ini, 19 negara siap memberikan senjata berteknologi tinggi ke Ukraina, yang memberikan alasan untuk harapan," ucap Grozev.
Seperti dilaporkan sebelumnya, pasukan pertahanan Ukraina telah melenyapkan sekitar 21.800 penjajah Rusia pada 24 April.
Musuh juga kehilangan 873 tank tempur utama, 2.238 kendaraan tempur lapis baja, 408 sistem artileri, 147 sistem MLR, 69 sistem pertahanan udara, 179 pesawat, 154 helikopter, 1.557 kendaraan bermotor, delapan kapal/cutter, 76 tanker bahan bakar, 191 UAV tingkat operasional dan taktis, 28 unit peralatan khusus, dan empat peluncur rudal taktis.
(*)
Source | : | TribunWow,TribunVideo |
Penulis | : | Septia Gendis |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar