"Katanya ditawar orang Brunei atau Malaysia seharga Rp 2 miliar. Setelah saya rapatkan, keluarga tidak akan menjualnya," jelasnya.
Karena patung tidak dijual, selanjutnya kedua patung macan dikembalikan ke kompleks pemakaman keluarga di Pemakaman Tionghoa Kelurahan Pojok.
Eko berharap, setelah kasus hilangnya kedua patung macan dilaporkan, kepolisian segera menindaklanjuti supaya patungnya segera ditemukan.
Karena kasus pencurian patung dan relief di Pemakaman Tionghoa, Kota Kediri, sudah sering terjadi.
"Sudah sering kali barang-barang di Makam China ini hilang dijual harganya miliaran," ungkapnya.
Diduga kasus hilangnya kedua patung macan ada sindikat pencurian barang antik yang bermain.
"Saya yakin ada sindikatnya, ada yang pesan," tandasnya.
(*)