Gridhot.ID - Sedang heboh terkait monumen di pemakaman Tionghoa Kelurahan Pojok, Kota Kediri yang hilang dicuri orang.
Dikutip Gridhot dari Suryamalang, pemburu barang antik mencuri dua Patung Macan berusia lebih dari satu abad yang menghiasi komplek Pemakaman Tionghoa, Kelurahan Pojok, Kota Kediri.
Patung Macan yang hilang setinggi sekitar 1,5 meter dengan berat sekitar setengah ton terbuat dari batu alam warna kehijauan.
Pencuri juga merusak batuan bergambar relief di kompleks makam.
Batuan relief terlihat masih berserakan di sekitar lokasi.
Dua Patung Macan yang hilang ini merupakan peninggalan leluhur keluarga besar Eko Budiono.
Dikutip Gridhot dari Surya, setelah melakukan penelusuran, keluarga ahli waris menemukan dokumen foto patung macan yang hilang dari kompleks Pemakaman Tionghoa di Kelurahan Pojok, Kota Kediri.
Sebelumnya, keluarga ahli waris sempat kesulitan mendapatkan foto dua patung macan berusia lebih satu abad yang diduga hilang dicuri kolektor barang antik.
Eko Budiono SH, perwakilan ahli waris pemilik patung mengaku sempat membongkar foto-foto dokumentasi keluarganya.
"Setelah membongkar-bongkar arsip foto, kami temukan foto dua patung macan. Foto kami ambil sekitar 15 tahun lalu," ungkap Eko Budiono SH kepada wartawan SURYA.CO.ID, Kamis (5/5/2022).
Eko Budiono sebelumnya telah melaporkan kehilangan dua patung antik yang pernah ditawar kolektor seharga Rp 2 miliar, ke Polsek Mojoroto, Kota Kediri.
Petugas sejauh ini kesulitan melacak keberadaan patung macan, karena belum mengetahui foto patung macan yang hilang.
"Arsip foto patung macan sudah kami kirimkan kepada petugas penyidik polsek. Mudah-mudahan kasusnya segera terungkap," harapnya.
Diberitakan sebelumnya, keluarga Eko Budiono melaporkan kehilangan dua patung macan di kompleks Pemakaman Tionghoa di Kelurahan Pojok, Kota Kediri.
Selain melaporkan kepada petugas kepolisian, keluarga ahli waris juga membuka sayembara bagi siapapun yang menemukan dan melaporkan keberadaan dua patung macan akan mendapatkan imbalan Rp 25 juta.
Eko Budianto mengingatkan, bagi pelaku pencurian patung untuk segera mengembalikan kedua patung di tempatnya semula.
"Bagi pelakunya kembalikan ke tempat semula. Karena keluarga kami telah sepakat untuk tidak menjualnya," ungkapnya.
Sementara bagi masyarakat yang mengetahui keberadaan kedua patung macan berada, bisa melaporkan kepada petugas kepolisian terdekat.
"Kami akan memberikan hadiah Rp 25 juta supaya patungnya dikembalikan ke tempat semula," ungkapnya.
Eko menjelaskan, kedua patung macan tersebut telah berusia ratusan tahun. Sekitar 8 tahun lalu, kedua patung sempat dipindahkan ke kediamannya di Perumahan Candra Kirana, Kota Kediri.
Diakui Eko, sebelumnya pernah ada koleganya yang datang ke rumah menawar kedua patung antik tersebut.
"Katanya ditawar orang Brunei atau Malaysia seharga Rp 2 miliar. Setelah saya rapatkan, keluarga tidak akan menjualnya," jelasnya.
Karena patung tidak dijual, selanjutnya kedua patung macan dikembalikan ke kompleks pemakaman keluarga di Pemakaman Tionghoa Kelurahan Pojok.
Eko berharap, setelah kasus hilangnya kedua patung macan dilaporkan, kepolisian segera menindaklanjuti supaya patungnya segera ditemukan.
Karena kasus pencurian patung dan relief di Pemakaman Tionghoa, Kota Kediri, sudah sering terjadi.
"Sudah sering kali barang-barang di Makam China ini hilang dijual harganya miliaran," ungkapnya.
Diduga kasus hilangnya kedua patung macan ada sindikat pencurian barang antik yang bermain.
"Saya yakin ada sindikatnya, ada yang pesan," tandasnya.
(*)