Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tak Siap Perang dengan China! Pentagon Sebut AS Kekurangan Logistik untuk Mendukung Militernya Jika Terjadi Konflik Bersenjata, Begini Kata Kepala Angkatan Laut Amerika

Siti Nur Qasanah - Sabtu, 07 Mei 2022 | 10:13
USS Ronald Reagen
melalui Twitter

USS Ronald Reagen

GridHot.ID - Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China semakin meningkat.

Namun laporan Departeman Pertahanan (DoD) baru-baru ini mengungkapkan bahwa AS memiliki masalah logistik yang dapat menimbulkan rintangan serius bagi militernya di Asia.

Dilansir dari Eurasian Times pada Jumat (6/5/2022), sebuah dokumen mengungkapkan bahwa Departeman Pertahanan AS khawatir pasukan Amerika di Asia tidak memiliki logistik yang cukup untuk mengisi bahan bakar dan mempesenjatai kembali jika terjadi konflik bersenjata dengan China.

Pengamatan initampaknya berkaca pada perang yang terjadi di Ukraina.

Di mana pasukan Rusia yang kekurangan logistik akhirnya menyerah pada Kyiv dan mengganti sasarannya ke wilayah Ukraina Timur karena di sana pasukan Kremlin bisa mendapatkan pasokan logistik.

Penilaian Pentagon, yang termasuk dalam dokumen perencanaan program jangka panjang untuk Inisiatif Penanggulangan Pasifik (PDI) AS memiliki rasa urgensi.

Dokumen itu dipresentasikan ke Kongres pada pertengahan April. Ketegangan di kawasan dapat diyakini menjadi alasan urgensinya.

Tahun lalu, PDI dibentuk untuk meningkatkan postur dan kesiapan militer AS di kawasan Indo-Pasifik.

Tujuan PDI adalah untuk mempromosikan keterbukaan, mengidentifikasi investasi penting Indo-Pasifik, dan memungkinkan Kongres untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mengubah upaya tersebut dari waktu ke waktu.

Baca Juga: Rencana Ambisius China Bikin Amerika dan Australia Nyesek, Beijing Ingin Ubah Negara Ini Jadi Pusat Penerbangan, Ini Nota Kesepahamannya

Pentagon sekarang memperkirakan bahwa PDI akan membutuhkan $27,1 miliar dalam pendanaan selama lima tahun, dimulai dengan tahun fiskal 2023, yang dimulai pada bulan Oktober.

Jumlah tersebut hampir 20% lebih tinggi dari yang diminta Komando Indo-Pasifik untuk periode yang sama pada Februari 2021.

Source : Eurasian Times

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

slide 4 to 6 of 17

Latest

Popular

Tag Popular

x