GridHot.ID - Invasi Rusia ke Ukraina telah menimbulkan kekhawatiran Taiwan soal potensi serangan China ke negaranya.
Sebagaimana diketahui, Taiwan melihat dirinya sebagai "negara merdeka", dengan konstitusinya sendiri dan para pemimpin yang dipilih secara demokratis.
Semenatara China melihat Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri sebagai "provinsi yang memisahkan diri" di mana pada akhirnya akan menjadi bagian dari negara RCC lagi.
Melansir Eurasian Times, China telah secara konsisten memperingatkan Amerika Serikat (AS) untuk menjauh dari Taiwan.
China juga memperingatkan AS agar berhenti memberikan dukungan diplomatik atau militer ke "provinsi yang memisahkan diri" itu.
Melansir Kompas.com, China diketahui telah mengirim 18 pesawat tempur, termasuk pesawat tempur dan pembom, ke zona pertahanan udara Taiwan mendorong angkatan udara pulau itu untuk mengerahkan jet sebagai tanggapan atas serangan terbesar kedua sejauh tahun ini.
Kementerian pertahanan Taipei mengatakan pesawat China menyeberang ke zona pertahanan udara pulau itu pada Jumat (6/5/2022).
Aksi itu memaksa pesawat tempur Taiwan berpencar dan mengaktifkan sistem rudal pertahanan udara untuk melacak pesawat China.
Taiwan, yang diklaim oleh China sebagai wilayahnya sendiri, telah mengeluhkan misi serupa yang berulang kali dilakukan oleh pesawat China, yang telah menjadi hal biasa selama dua tahun terakhir ini.
Tidak ada komentar langsung dari Kementerian Pertahanan China menurut laporan Al Jazeera pada Jumat (16/5/2022).