Rogozin juga mengisyaratkan bahwa Putin akan menempatkan Rusia pada pijakan perang di tengah spekulasi bahwa mobilisasi massa akan dilakukan untuk meningkatkan upaya perangnya di Ukraina.
"Kemenangan seperti itu mungkin terjadi dengan solidaritas penuh seluruh negeri dengan tentara, mobilisasi ekonomi negara," ujarnya.
"Industri harus segera dipaksa untuk melayani tujuan militer," tambahnya.
"Ini harus dilakukan segera dan cepat," katanya.
Rogozin menjelaskan operas militer Rusia di Ukraina adalah perang untuk kebenaran.
"Dan hak Rusia untuk hidup sebagai negara tunggal dan merdeka. Keberadaan Ukraina yang terpisah dari Rusia pasti akan mengubahnya menjadi anti-Rusia dan batu loncatan Barat untuk agresi terhadap rakyat kita," tegasnya.
"Itulah mengapa apa yang kami sebut Operasi Militer Khusus jauh melampaui makna dan geografi aslinya," katanya.
Dia tidak mengatakan wilayah lain mana yang diincar Putin di luar Ukraina.
Namun dia mengklaim NATO terlibat dalam perang proksi yang menggunakan tentara Ukraina untuk berperang tanpa membahayakan pasukan mereka sendiri.
"Angkatan bersenjata Ukraina adalah umpan meriam yang bisa dibuang untuk NATO. Mereka hanya operator yang dilatih oleh instruktur NATO yang menekan tuas dan tombol senjata NATO," ujarnya.
Menurut Rogozin, negaranya berupaya membebaskan Ukraina dari pendudukan NATO dan mendorong musuh terburuk menjauh dari perbatasan mereka.