Namun, negara yang dipimpin Kim Jong Un ini menolak.
Terlepas dari itu, kini belum ada tanda-tanda bahwa apabila krisis kesehatan melanda Korea Utara sekali pun.
Sementara pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) khawatir penyebaran yang tidak terkendali dapat menyebabkan munculnya varian baru yang lebih mematikan.
Dilansir dari Tribunnews, para pejabat di Korea Selatan mengaku sulit menarik kesimpulan terkait kondisi tetangganya itu, karena tidak jelas bagaimana Korea Utara menghitung jumlah pasien demam dan Covid-19.
Kasus demam yang dilaporkan oleh pemerintah telah menurun di ibu kota Pyongyang, tetapi meningkat di wilayah pedesaan.
Namun Martyn Williams, peneliti yang berbasis di AS, menilai Korea utara tidak mungkin memberikan data akurat mengenai wabah Covid-19, bisa saja karena kesalahan atau manipulasi.
Korea Selatan dan AS juga menawarkan bantuan kepada Korea Utara memerangi virus Corona, termasuk mengirim bantuan, tetapi belum mendapat tanggapan, kata wakil penasihat keamanan nasional Korea Selatan.
Kendati demikian, Korsel dan AS kemungkinan akan menjadi upaya terakhir Korea Utara dalam mencari bantuan, kata legislator Korea Selatan pada Kamis. (*)