GridHot.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua memang sering menjadi sorotan.
Melansir Pos-kupang.com, siapa sangka sosok yang saban hari memikul senjata keliling hutan Papua, ternyata bernyali kecil.
Siapa juga yang menduga, kalau anak-anak muda yang direkrut KKB, telah pula dilatih berperang, tapi takutnya luar biasa.
Demikian juga dengan sosok yang satu ini. Hari-hari besar mulut, mengaku-ngaku habisi intel Kopassus, tapi faktanya tidak demikian.
Dilansir dari tribunpalu.com, rupanya hal itu terungkap dari video yang viral di jagat maya belakangan ini.
Tak diungkapkan di wilayah mana video itu diabadikan. Tak disebutkan pula di bawah pimpinan siapa oknum anggota KKB yang satu ini.
Tapi pada momen tersebut, sosok tersebut seakan mengumumkan bahwa KKB baru saja menghabisi seseorang yang disebutnya sebagai intel kopassus.
Intel kopassus itu telah dibuntuti sejak lama. Bahkan semenjak yang bersangkutan masuk Papua sebagai seorang usahawan.
Intel tersebut sehari-harinya adalah pengusaha. Ia keluar masuk kampung dengan pelbagai alasan.
Meski semua cara digunakan sang intel untuk mengumpulkan informasi tentang KKB, tapi kelompok kriminal bersenjata itu tahu kalau yang bersangkutan bukan sembarang orang.
Oleh karena itu, ketika KKB mendapatkan momen eksekusi, saat itu juga intel pasukan elit NKRI itu dikirim ke alam lain.
Atas keberhasilan ini KKB mengumumkan bahwa mereka telah menghabisi intel Kopassus yang saban hari bergentayangan di Papua.
Rupanya usahawan muda di Papua itu, diam-diam dicurigai sebagai mata-mata Indonesia. Padahal sehari-hari yang bersangkutan adalah sopir truk.
Mungkin karena penampilannya selalu dijaga, sehingga KKB pun terkecoh seolah-olah sopir truk itu seorang intel.
Makanya, pernyataan KKB itu tak ditanggapi sama sekali oleh jajaran TNI Polri. Sebab apa yang disampaikannya kontras dengan fakta yang sesungguhnya.
Pria yang disebut intel itu, bekerja sebagai sopir truk. Akan tetapi oleh KKB disebut sebagai pengusaha.
Oleh karena itu, ketika KKB menyebut pria itu sebagai Intel Kopassus, pihak NKRI lebih memilih diam.
Prajurit TNI Polri di Papua juga tak merespon tudingan tersebut. Sebab hal itu tak bedanya dengan buang-buang energi.
Yang ditanggapi serius prajurit TNI Polri, adalah sikap KKB yang menghabisi sopir truk itu dengan alasan yang dicari-cari.
Cara-cara KKB melancarkan aksi kejamnya yakni membunuh warga sipil itulah yang tak ingin dibiarkan berlarut-larut oleh TNI Polri.
Makanya, prajurit TNI Polri langsung mencari cara untuk menangkap KKB yang menghabisi oknum sopir tersebut.
Sementara itu, Juru Bicara OPM, Sebby Sambom, meminta warga non Papua untuk segera meninggalkan daerah itu.
Melalui video yang kini viral di media sosial, Sebby Sambom mengatakan bahwa Papua merupakan daerah perang.
Karena itu, siapa pun warga sipil non Papua, hendaknya meninggalkan Papua tanpa syarat. Semakin cepat, itu akan semakin baik.
Sementara bagi yang tidak mengindahkan pengumuman itu, yang memilih tetap mencari makan di Papua, maka KKB akan mengambil tindakan tegas.
Tindakan tegas yang dimaksud Sebby Sambom, adalah menembak mati warga tersebut, kapan pun dan dimana pun.
Sebagaimana halnya dalam kasus sopir truk ditembak mati belum lama ini.
Kata Sebby Sambom, sopir tersebut bukan sembarang orang. Sopir tersebut adalah mata-mata Indonesia sehingga diambil tindakan tegas.
Dia mengatakan, bahwa Papua merupakan daerah konflik atau wilayah perang.
Karena itu, warga sipil hendaknya jangan masuk ke sana. Karena jika tertembak, maka KKB tak akan bertanggung jawab.
Untuk diketahui, peristiwa penembakan warga sipil di Papua sudah sering terjadi.
Penembakan itu umumnya dilakukan oleh KKB yang dipimpin para panglima.
Panglima KKB yang sampai sekarang tetap eksis, di antaranya Egianus Kogoya, Lekagak Telenggen dan Goliat Tabuni.
Egianus Kogoya dengan wilayah operasi di Kabupaten Nduga. Goliat Tabuni di Kabupaten Intan Jaya dan Lekagak Telenggen pimpinan KKB Ngalum Kupel, di wilayah Puncak Jaya.
Sebby Sembom juga menyebutkan bahwa di Papua, tiga kabupaten ini merupakan daerah perang. Untuk itu, warga non Papua dilarang ke wilayah tersebut.
"Kalau kalian memaksa diri masuk ke zona perang, maka jika terjadi insiden, jangan salahkan KKB," tandas Sebby Sambom.
KKB, lanjut dia, tidak akan bertanggung jawab apabila warga sipil ditembak atau terkena tembakan.
Sementara dalam video viral lainnya, terungkap pula soal perintah bos besar TPNPB-OPM terhadap seluruh anak buahnya di Papua.
Isi perintah itu, adalah apa pun penembakan yang dilakukan KKB, tak boleh menyasar Orang asli Papua (OAP).
Pernyataan itu diumumkan melalui sebuah acara resmi yang dihadiri oleh para pejabat teras Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau disingkat TPNPB-OPM.
Dalam pengumumannya disebutkan, bahwa bangsa Papua adalah seluruh rakyat Papua. Rakyat Papua, adalah Orang Asli Papua.
Untuk itu, kata pimpinan TPNPB-OPM itu, demi kemerdekaan bangsa Papua, KKB dilarang menembak orang asli Papua.
"Seluruh pasukan TPNPB-OPM silahkan menembak mati musuh, tapi jangan menembak rakyat kita sendiri, bangsa Papua (Orang Asli Papua)," katanya.
Pernyataan pimpinan TPNPB-OPM itu, kini viral di media sosial sehingga mengundang banyak komentar warganet.
Pernyataan itu juga dinilai memprovokasi KKB sehingga mereka akan semakin brutal melakukan tindakan terhadap warga sipil non Papua.
Untuk itu, warga diharapkan lebih waspada dalam situasi apa pun. Sebab tindakan KKB, kadang terjadi di luar perkiraan.
Sebagimana dalam insiden penembakan warga sipil yang disebut sebagai intel Kopassus belum lama ini.
Dalam peristiwa tersebut, warga sipil itu menemui ajal ketika sedang mengendarai truk di wilayah Papua.
Korban dihabisi oleh dua anggota KKB yang berpura-pura meminjam pemantik untuk menyulut rokok.
Saat meminjamkan pemantik itulah sang sopir kemudian ditembak dan mati di tempat.
Insiden penembakan itu menjadi viral karena lokasinya tak jauh dari sebuah perkampungan di pedalaman Papua.
Pasca kasus tersebut, TNI Polri pun melakukan pengejaran dan dalam waktu singkat, oknum penembak berhasil diringkus.
Saat sang predator kebanggaan KKB itu ditangkap, saat itu pula diketahui kalau pria itu masih berusia muda.
Makanya ketika diinterogasi, tanpa sadar pria yang merupakan algoju KKB itu pipis di celana.
Celana pria itu basah oleh air yang bersumber dari tubuhnya sendiri.
Apakah benar atau tidak kabar ini, sampai sekarang belum ada klarifikasi dari para pihak.
Fakta ini tentu menjadi sebuah ironi. Sebab bermulut besar bisa menembak mati intel NKRI, tapi saat ditangkap dan diinterogasi, malah pipis di celana.
Ini menandakan bahwa KKB ternyata gemetaran jikalau menghadapi TNI Polri.
Mungkin karena itu, sehingga KKB selalu lari menyelamatkan diri ketika hendak ditangkap untuk diproseshukumkan.
Namun dari video lain yang viral di medsos terungkap bahwa Penglima KKB Ngalum Kupel, Lekagak Telenggen, bertanggung jawab atas kasus penembakan tersebut.
Sementara warga sipil yang merupakan sopir truk dan menjadi korban kekejaman KKB itu, bernama Nober Talinting.
Nober tewas diterjang peluru saat hendak mengambil pasir di kali Ilame. Pasir diambil untuk pembangunan perumahan di dekat lokasi tersebut.
Dalam peristiwa itu, Nober tewas tepi kali. Sedangkan warga yang menemaninya berhasil melarikan diri.
Lantas, apakah benar oknum penembak Nober sudah ditangkap polisi? Walahualam.(*)