Tapi untuk mengelabui warga, anggota KKB tersebut terlebih dahulu meninggalkan atribut perangnya di dalam hutan.
Awalnya anggota KKB itu berpura-pura meminta minum kepada warga.
Ia tak menyadari kalau yang didatanginya adalah rumah kepala kampung.
Setelah melepas lelah, oknum KKB itu lantas meminta bantuan berupa uang dan bahan makanan kepada kepala kampung.
Bantuan itu, katanya, untuk teman-temannya yang saat ini sedang berjuang di dalam hutan.
Mendengar permintaan tersebut, tuan rumah pun meresponnya.
Namun bukan dengan memberikan bantuan seperti yang diharapkan. Sebab saat itu tuan rumah pun sedang dalam kesulitan.
Mendengar jawaban itu, utusan KKB tersebut langsung pamit.
Ia tak meninggalkan satu pesan pun kepada kepala kampung tersebut.
Namun tak lama berselang, dua orang pemuda datang lagi dengan maksud yang sama.
Kali ini nadanya tak lagi bersahabat. Berbekal senjata di tangan, mereka mulai melakukan tindakan yang tidak pada tempatnya.