Mendengar kisah tersebut, TNI-Polri pun mengambil alih siasat untuk memenuhi permintaan anggota KKB tersebut.
Singkat cerita, sehari sebelum tiba waktunya KKB mengambil bantuan yang diminta, sejumlah karung dan dus-dus mie instan telah ditumpuk di depan rumah kepala kampung.
Sementara kepala kampung bersama keluarga dan warga lain terpaksa diungsikan ke tempat yang aman.
Hal itu untuk menghindari kemungkinan terjadinya kontak tembak antara TNI-Polri dan para predator lainnya kebanggaan KKB.
Sementara pada rumah warga yang kosong, akan ditempati para prajurit TNI-Polri.
Hal tersebut untuk menghindari kemungkinan KKB melampiaskan emosinya dengan mencari sang kepala kampung ke rumah-rumah warga.
Benar saja. Ketika hari yang dinantikan itu tiba, dari kejauhan terlihat beberapa pemuda melangkah tergesa-gesa menuju rumah kepala kampung.
Jelas terlihat bahwa para pemuda itu datang untuk mengambil bantuan yang telah diminta beberapa pekan sebelumnya.
Apalagi terlihat dari jauh ada tumpukan beberapa karung dan dos-dos mie instan di depan rumah tersebut.
Padahal, karung dan dus-dus mie instan yang diletakkan di depan rumah kepala kampung, sesungguhnya bukan berisi beras dan mie instan sebagaimana yang dibutuhkan.
Karung-karung beras dan dus-dus tersebut berisi sampah, hal mana tak diduga oleh kelompok separatis tersebut.