"Kalau beli itu kan ya sebelum menikah (dengan Lina). Tapi, kata Pak Teddy, bahwa itu ada uang dari Bunda. Bilangnya fifty fifty," ungkap Wati.
Menurut Wati, penguasaan aset ini diduga dilakukan oleh Rizky setelah Lina meninggal dunia.
"Menurut informasi dari Pak Teddy, (dikuasai Rizky) semenjak almarhum (Lina) meninggal dunia. Berarti, hampir 2 tahun semenjak almarhum meninggal dunia. Hasil dikuasai dari pihak mereka," tutur Wati.
Wati mengatakan, sampai saat ini Teddy masih menunggu iktikad baik dari pihakIky mengenai aduan tersebut.
"Belum (laporan), jadi tahapannya itu sebelum laporan, pengaduan dulu. Karena kami berharap ada itikad baik dari mereka untuk menyelesaikan secara kekeluargaan," tutur Wati.
Adapun sebelumnya, Teddy sempat marah karena uang hasil kos-kosan diduga ditarik oleh pihak Sule.
Uang itu diambil oleh sopir mendiang Lina yang kini bekerja dengan Sule.
"Sampai sekarang dari tahun 2018 yang pertama katanya enggak setor ke saya, sekarang diambil pak Ecep atau pak Asep, sopir Bunda dulu," kata Teddy di YouTubeIndosiar.
"Ini juga saya mempertanyakan, kenapa uangnya kesana?" tanya Teddy, Kamis (18/11/2021).
Menurut Teddy, kos-kosan 32 kamar itu sudah akan dijual, tapi setiap kali ada peminat, tiba-tiba membatalkan niat karena adanya pihak yang mengatakan kosan tersebut bukan milik Teddy.
"Tadinya orang kita mau jual juga, mundur enggak jadi. Karena dari pihak sana (keluarga Sule) katanya ada nelepon, bilangnya bukan (punya) kang Teddy," ujar Teddy.