Singkat cerita, tak lama berselang, pria itu memberi kabar baik, bahwa senjata api yang dibutuhkan sudah ada.
Senjata api yang tersedia di pasar gelap, kata anggota KKB menirukan ucapan temannya di FB, umumnya M-16, AK-47 juga HK-416.
Harganya berbeda-beda antara satu dengan yang lain. HK-416 merupakan senjata dengan harga yang paling mahal di susul M-16.
Sedangkan yang paling murah adalah AK-47, yang dijual di pasar gelap dengan harga Rp 125 juta per senjata.
Dari komunikasi tersebut akhirnya disepakati bahwa senjata api yang dibeli jenis AK-47 Rp 125 juta.
Prajurit TNI yang bertugas di Papua saat sedang patroli
Untuk mendatangkan senjata yang dibutuhkan, anggota KKB tersebut diminta untuk mentransfer uang terlebih dahulu.
Setelah uang diterima, pengadaan senjata langsung dilakukan. Dan, pria anggota KKB itu akan mendapat senjata api pada titik yang ditentukan.
Pasca komunikasi tersebut, anggota KKB tersebut lantas menyerahkan uang sebagaimana yang telah dinegosiasikan.
Berselang dua pekan kemudian, barang yang dinantinya anggota KKB tersebut diantarkan ke tempat yang telah disepakati.
Senjata api itu dikemas dalam sebuah kotak yang tak terlalu besar. Maklum senjata api itu telah dipreteli semuanya.
Source | : | Tribunkaltim.co,TribunPalu.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar