Ia juga ngangsu kaweruh di Pondok Pesantren APIK Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah selama belasan tahun.
Pada Muktamar Ke-34 NU di Lampung Tahun 2021 lalu, Abah Dim terpilih sebagai salah satu dari sembilan Anggota Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA).
Ia mendapatkan suara terbanyak pada saat itu, yakni 503 suara.
Bersama 8 kiai lainnya, beliau memutuskan KH Miftachul Akhyar, pengasuh ponpes Miftahussunah, Surabaya sebagai Rais Aam PBNU periode 2021-2026.
Dilansir dari NU Online, Prof KH Zainal Abidin, salah satu anggota AHWA menceritakan ketawaduan Abah Dim.
Ketika diminta pandangan lebih dahulu, ia tidak berkenan. Pasalnya, Abah Dim sungkan dengan kiai-kiai lain.
Padahal beliau sendiri dianggap salah satu paling alim dan faqih, istilah untuk ulama yang memahami agama khususnya penguasaan terhadap ilmu syariat.
Ia dikisahkan sungkan jika berbicara lebih dulu, ia menganggap ada ulama-ulama lain seperti KH Mustofa Bisri (datang lewat zoom-red), maupun KH Ma'ruf Amin yang lebih sepuh.
Pada Muktamar Ke-33 NU di Jombang, Jawa Timur Tahun 2015, Kiai Dimyati juga terpilih sebagai salah satu dari 9 anggota Ahwa.