Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

KKB Pimpinan Egianus Kogoya Diduga Kuat Jadi Dalangnya, Tewasnya Bribda Diego Bikin Komandan Kompi D Wamena Dicopot dari Kesatuan, Kapolda Papua Jelaskan Alasan

Siti Nur Qasanah - Rabu, 22 Juni 2022 | 13:13
Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri (depan) bersama Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal
KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI

Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri (depan) bersama Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal

GridHot.ID -Insiden Napua berbuntut panjang.

Dilansir dari Antaranews.com, insiden Napua berawal dari tewasnya anggota Brimob Bripda DiegoRumaropen beserta hilangnya dua senjata api yang terjadi Sabtu (18/6/2022) sekitar pukul 17.00 WIT di Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya.

Brinda Diego tewas diduga diserang anggota KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Dilansir dari Kompas.com, akibat insiden tersebut, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakiri mencopot Komandan Kompi D Wamena AKP Rustam.

"Saya akan menindak tegas komandan kompi dari Diego, hari ini juga saya copot," kata Fakiri di Wamena, Jayapura, Selasa (21/6/2022).

Alasan pencopotan

Dilansir dari Kompas.com, Komandan Kompi D Wamena AKP Rustam dinilai lalai dalam insiden tersebut karena membawa senjata api saat tidak menjalankan tugas.

Dia juga dianggap tidak menerapkan prosedur tetap (protap) pengamanan diri saat membawa senjata api.

Saat Bripda Diego diserang, AKP Rustam sedang bersama dengan korban.

Baca Juga: Yakin Pembunuh Bripda Diego Rumaropen Anggota KKB Papua Pimpinan Egianus Kogoya, Polisi Bongkar Kronologi Mengerikannya

Bukan hanya menewaskan Bripda Diego, penyerangan tersebut menyebabkan dua senjata api yang dipegang oleh korban hilang, diduga dirampas pelaku.

Hanya berdua

Peristiwa itu bermula ketika Komandan Kompi D Wamena AKP Rustam dimintai tolong oleh warga untuk menembak sapi di Napua.

AKP Rustam saat itu datang bersama Bripda Diego Rumaropen.

Setelah selesai menembak sapi, AKP Rustam menitipkan senjata yang dibawanya pada korban.

Tak lama kemudian, datang sekelompok orang yang menyerang Bripda Diego hingga tewas.

Polda Papua melakukan evaluasi mengenai standar operasi di daerah rawan.

Dalam aturan standar operasi, setiap anggota harus menerapkan body system saat berada di daerah rawan, yakni sedikitnya ada lima orang saat bertugas.

"Namun dari laporan yang diterima, saat insiden terjadi mereka hanya berdua," kata Fakiri, seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Oknum TNI Kepergok Selundupkan Amunisi ke KKB Papua, Danrem 172/PWY Turun Tangan Lakukan Ini Demi Tutup Rapat Jalur Penyelundupan

Diduga pelaku penyerangan adalah KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Senjata yang dirampas diduga dibawa oleh pelaku ke Nduga.

Adapun jenazah Bripda Diego dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Senin (20/6/2022). (*)

Source : ANTARA News Kompas.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x