"Karena semua ini adalah kelalaian komandan Brimob tidak bijaksana dapat menganalisa situasi diakhir-akhir ini di Kabupaten Jayawijaya," katanya.
Sebelumnya diberitakan, setelah Bripda Diego tewas, orang tak dikenal yang diduga anggota KKB Papua merampas senjata api.
Ada dua senpi yang dirampas, yaitu senjata api bahu jenis SSG08 (sniper) dan AK101 yang merupakan senajata buatan Rusia.
Mengutip Kompas.com, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengungkap, KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya diduga sebagai dalang kasus tewasnya Bripda Diego.
Egianus Kogoya juga menyatakan bertanggungjawab atas serangan yang menewaskan anggota Brimob di Distrik Napua, Jayawijaya, Papua pada Sabtu (18/6/2022).
Menurut Egianus Kogoya, aksi teror KKB Papua di Distrik Napua merupakan peringatan bagi Pemerintah Indonesia.
"Kami sampaikan kepada Pemerintah Indonesia dan anggota TNI-Polri untuk tidak melakukan operasi penyisiran di pemukiman penduduk asli Papua," katanya.
(*)