Tapi Ukraina mengatakan Rusia sengaja menargetkan mal itu dalam 'serangan teroris' yang dirancang untuk menabur ketakutan di kalangan warga sipil.
Ukraina menekankan bahwa tidak ada senjata di pabrik yang memproduksi suku cadang untuk kendaraan sipil tersebut.
Mykhailo Podolyak, salah satu penasihat utama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, memberikan keterangan di akun resminya.
"Propaganda Rusia selalu berbohong: Tidak ada kebetulan, (serangan itu) adalah pukulan yang disengaja untuk mengintimidasi penduduk dan menyebabkan korban massal," tulis Podolyak.
Diketahui, sedikitnya 18 orang tewas dalam serangan itu dengan 21 lainnya masih dalam pencarian.
Petugas penyelamat memperingatkan mereka tidak mungkin selamat dari kobaran api yang memusnahkan mal dan menyebabkan atap runtuh.
Di sisi lain, mengidentifikasi korban akan menjadi pekerjaan yang sulit karena beberapa mayat terbakar tak bisa dikenali.
Ukraina sempat menuding pasukan militer Rusia bertanggung jawab atas serangan yang mengenai pusat perbelanjaan di Kota Kremenchuk, Kyiv/Kiev, pada Senin28 Juni 2022.
Serangan ini diketahui menewaskan 16 orang yang terbunuh seusai misil Rusia meledakkan pusat perbelanjaan tersebut.
Klarifikasi ini disampaikan oleh representatif Rusia untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Dmitry Polyansky, pada Selasa28 Juni 2022.
Polyansky menjelaskan, pada hari kejadian Rusia tengah menyerang sebuah hanggar di Kremenchuk yang berisi senjata dan amunisi buatan negara-negara barat.