"Hampir 30 hari dia tidak bisa pulang, dia tidak bisa bertemu dengan istrinya, tidak bisa bertemu dengan anaknya, bahkan dia keluar dari satu tempat harus ditemani oleh beberapa orang.
Artinya, kemerdekaan dia sebagai manusia telah dirampas," kata Fahmi.
Dampak yang dialami Sulaiman usai mengalami penyekapan itu pun dirasakan hingga saat ini.
Istri dari Sulaiman, Rini Diana mengatakan ada banyak perubahan yang dialami sang suami.
"Efeknya lama sampai sekarang. Karena, suami saya jadi kayak orang tulalit, sering sakit kepala, dan itu berimbas ke pekerjaan. Karena dia sering lupa. Harusnya dia pergi ke mana, dia harus belok ke mana, tapi belok ke mana," kata Rini Diana.
Karena kondisinya, Sulaiman sulit mendapatkan pekerjaan dan berdampak pada perekonomian keluarga.
"Jadi, untuk mencari pekerjaan itu susah. Bos enggak akan mau menerima orang yang agak tulalit. Berimbasnya ke belakang. Dan, yang bikin saya sedih itu, ya sering sakit kepala. Siapa sih istri yang enggak sedih melihat suaminya seperti ini biasanya? dia tidak seperti itu," tutur Rini,
Sebelumnya, Rini Diana melaporkan Nindy Ayunda ke Polres Metro Jakarta Selatan pada 15 Februari 2021.
Rini melaporkan jika sang suami, Sulaiman menjadi korban dugaan penyekapan Nindy Ayunda.
Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP/904/II/YAN2.5/2021/SPKT PMJ dengan Pasal 333 Kitab Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang serangan terhadap Kemerdekaan Orang.(*)