Saat itu pada 1996, Iwan yang masih berpangkat Letnan Satu (Lettu) terpilih menjadi salah satu anggota tim pendakian.
Pelatihan di dalam negeri dilaksanakan secara teori dan praktik.
Pelatihan tersebut meliputi teknik memanjat yang benar dan semua dipantau oleh tim medis.
Latihan selama 1,5 bulan berlangsung di Kopassus dan di Gunung Gede dan Gunung Pangrango di Jawa Barat.
Dari 43 orang sebelumnya, terpilih 30 orang untuk diberangkatkan ke Nepal.
Setelah itu latihan berlanjut di Nepal. Di Nepal, Iwan dan pendaki lainnya berlatih selama tiga bulan.
Pelatihan pertama di Gunung Paldor, Katmandu yang berketinggian 5.980 meter selama 1 bulan, istirahat 10 hari dan tersisa 25 orang.
Kedua di Gunung Island Peak, ketinggian 6.200 meter dengan suhu minus 10 derajat celsius.
Sampai di sini, tinggal 16 orang untuk pendakian selanjutnya ke Gunung Everest, 10 anggota Kopassus dan 6 orang Sipil.
Kemudian tim dibagi dua, Tim Selatan berjumlah 10 orang (6 TNI, 4 sipil) dipimpin Iwan, mendaki dari Nepal.
Sementara Tim Utara berjumlah 6 orang (4 TNI, 2 sipil) dipimpin Lettu Inf Sudarto yang mendaki dari Tibet.
Pendakian ini diupayakan dari dua sisi yang diharapkan bisa bertemu di puncak.
Perjalanan menuju puncak Gunung Everest sekitar satu bulan.
Akhirnya, tim bisa mencapai puncak Gunung Everest dan mengibarkan bendera Merah Putih dan mengambil dokumentasi sekitar 10 menit.
Atas prestasi ini, Iwan mendapatkan Bintang Yudha Darma Pratama.
View this post on Instagram
(*)
Source | : | Antara,Tribunnews.com,Surya.co.id |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar