Kejanggalan pertama yang dirasakan Samuel Hutabarat adalah soal klaim polisi yang menyebut Brigadir J menembak Bharada E secara membabi buta.
"Kalau anak saya yang menembak secara membabi buta, terus kondisi yang ditembak gimana, katanya lagi diperiksa di sana. Nah, logikanya kalau jarak 3 meter tidak mungkin tidak kena kalau terjadi baku tembak," ungkap Samuel Hutabarat dilansir dari Tribun Jambi pada Selasa (12/7/2022).
Lebih lanjut Samuel Hutabarat juga menyoroti CCTV di lokasi TKP.
Terkait hal tersebut, Samuel Hutabarat meminta agar Polri terbuka dan mengungkap fakta yang terekam di CCTV rumah Irjen Ferdy Sambo.
Samuel ingin tahu apakah benar putranya, Brigadir J yang melakukan penembakan terlebih dahulu.
Terkait CCTV yang belum jua diungkap pihak kepolisian, Samuel Hutabarat menyebut hal tersebut sebagai kejanggalan kedua.
"Itu kan rumah perwira tinggi, ya tolong diperlihatkan CCTVnya," imbuh Samuel Hutabarat.
Beralih ke kejanggalan ketiga, Samuel Hutabarat menyoroti tingkah putranya sebelum dikabarkan meninggal dunia.
Diakui Samuel Hutabarat, Brigadir J masih intens berkomunikasi beberapa jam sebelum kejadian.
Saat insiden nahas itu berlangsung, Samuel Hutabarat bersama anak dan istrinya sedang pulang kampung ke Balige, Sumatera Utara.
Mereka sengaja kembali ke kampung halaman guna berziarah.