"Yang mengatakan, Rusia kemungkinan besar memiliki lebih banyak rudal S-300 dalam inventaris mereka, lebih murah, dan dapat digunakan untuk menargetkan area versus target titik," kata Kolonel (Purn.) David Shank, Mantan Komandan Sekolah Artileri Pertahanan Udara Angkatan Darat AS kepada EurAsian Times.
Dia menambahkan bahwa militer Rusia dapat "kehabisan amunisi permukaan-ke-permukaan yang dipandu dengan presisi, oleh karena itu mengintegrasikan rudal S-300 terhadap target area yang tampaknya lebih rentan".
Menurut Shank, alasan lain mengapa Rusia bisa memutuskan untuk mengalihkan S-300 dari peran pertahanan udaranya ke tujuan serangan darat adalah ketidakmampuan Angkatan Udara Ukraina untuk melakukan serangan udara, .
"Rusia juga dapat menerima risiko dengan aktivitas Angkatan Udara Ukraina yang minimal (sayap tetap dan sayap putar); Serangan mendadak harian Ukraina sangat rendah…..satu digit per hari," kata Shank.
(*)