Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID -Juda Guru Singa (22) warga Desa Sayum Sabah, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang tewas ditembaki oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Nonggoloit, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu, 16 Juli 2022 sekitar pukul 09:00 waktu setempat.
Keluarga korban, Dani Guru Singa yang sempat sama-sama berada di lokasi mengungkap kalau sepupunya itu diberondong sekitar belasan peluru di tubuhnya.
Dikutip dari TribunMedan pada 19 Juli 2022, Dani menyebut satu peluru mengenai paha, satu di dada, dan belasan lainnya mengenai punggung Juda.
"Kalau almarhum di dada satu, paha satu di bagian belakang lebih dari 10 tembakan," sepupu korban, Dani Guru Singa, di rumah duka, Desa Sayum Sabah, Senin (18/7/2022).
Dani menceritakan korban tewas lebih dari satu jam setelah kejadian.
Korban bersama sembilan orang lainnya hampir satu jam menunggu untuk dievakuasi karena khawatir masih ada kelompok bersenjata.
Setelah dievakuasi, baru mereka dibawa ke Puskesmas terdekat.
Ia pun sempat bertahan hidup sebelum akhirnya tewas.
Juda merupakan warga Dusun III, Desa Sayum Sabah, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.
Dia sudah 1 tahun 7 bulan merantau di Papua sebagai karyawan di toko kelontong milik keluarga Dani.
Saat kejadian, dia sedang mengantar barang dagangan ke lokasi namun memergoki anggota KKB sedang membantai warga.
Saat berusaha kabur dengan cara memutarbalikkan kendaraan, dia bersama seorang temannya diberondong peluru hingga akhirnya tumbang.
"Mungkin dia sudah tidak bisa menahan rasa sakit lagi ya dia tidak bisa diselamatkan lagi," kata Dani.
Sempat Diselamatkan Anggota TNI dan Polri
Dani Guru Singa, sepupu korban mengatakan, usai diberondong peluru oleh KKB Juda tak langsung tewas. Ia sempat diselamatkan oleh aparat kurang lebih satu jam setelah ditembak.
Menurutnya operasi penyelamatan dari lokasi kejadian terkendala karena lokasi yang jauh dan tak ada yang berani mendekat, khawatir pelaku masih berada di lokasi.
Setelah itu barulah Juda berhasil dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan.
"Dia berdua, yang satu tidak bernyawa lagi. Orang timur. Kalau Dia sudah kritis tetapi masih bertahan seperti itu," kata Dani, Senin (18/7/2022).
Dani menceritakan kalau sepupunya itu masih bertahan meski banyak peluru yang bersarang di tubuhnya.
Bahkan Juda sempat meminta diambilkan air minum karena merasa kehausan.
Setibanya di lokasi, mereka sempat melihat pembantaian yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap pemilik.
Saat itu mereka berupaya memutar arah namun terlanjur dipergoki oleh pelaku.
Di sinilah mereka diberondong peluru hingga akhirnya teman Juda tewas ditempat sementara dia sempat dirawat di Puskesmas.
"Saat itu korban ada 10 orang dan 9 orang pendatang dan 1 orang pendeta, masyarakat di situ," ucapnya.
Saat ini jenazah Juda Guru Singa telah disemayamkan di pemakaman keluarga di Desa Sayum Sabah sekitar pukul 10:00 WIB.
Pemakaman dilakukan lebih awal karena jenazah korban sudah tidak memungkinkan maka dimakamkan lebih dulu.
Namaken, selaku Kepala Desa mengutuk keras tindakan biadab kelompok bersenjata yang menewaskan warganya.
Menurutnya, banyak warganya yang merantau ke Papua untuk mencari nafkah.
"Hal ini hal yang sangat keji karena masyarakat saya banyak yang mencari nafkah di Papua, termasuk di Kabupaten Nduga. Saya sedih," kata Kepala Desa Sayum Sabah, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Namakem Guru Singa, Senin (18/7/2022)
Dilansir dari TribunPalu pada 19 Juli 2022, tindak kejahatan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) lagi-lagi menelan korban jiwa.
Kali ini 9 orang warga Kampung Nanggolait, Kabupaten Nduga, Papua akibat ulah KKB.
Peristiwa penembakan warga sipil oleh KKB Papua tersebut terjadi pada Sabtu, 16 Juli 2022.
Diyakini bahwa pelaku penembakan tersebut adalah KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Hal itu seperti yang disampaikan Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani, di Jayapura.
"Kami sangat yakin ini kelompok Egianus," ujarnya.
Menurut keterangannya, total ada 10 orang korban dari peristiwa tersebut.
Selain 9 korban tewas, ada satu orang yang kini dalam keadaan kritis.
"Sampai sekarang dari data yang kami dapat, dari 10 yang ada di Puskesmas, sembilan orang tewas," ujar Faizal Ramadhani.
Usai peristiwa penembakan itu, para korban dibawa ke Puskesmas Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga.
Korban yang meninggal adalah Yulius Watu, Hubertus Goti, Daeng Marannu, Taufan Amir, Johan, Alex, Yuda Gurusinga, Nasjen dan Eliaser Baner.
Sementara satu korban yang mengalami luka-luka adalah Sudirman.
Selain menembak, KKB juga dilaporkan membantai para korbannya menggunakan benda tajam usai melakukan penembakan.
Faizal mengatakan, sebagian besar korban mengalami luka tembak dan sebagian luka benda tajam.
Atas kejadian tersebut, satu tim yang dikirim untuk melakukan identifikasi di lokasi kejadian.
"Jarak TKP tidak terlalu jauh, tapi daerahnya itu daerah pinggir," ungkap Faizal.
Kini kembali meresahkan dengan aksi penembakan brutal yang dilakukannya terhadap warga sipil, pemasok senjata kelompok Egianus Kogoya baru-baru ini mendapat sorotan.
Pada 29 Juni 2022 lalu, seorang oknum yang diduga memasok senjata untuk kelompok Egianus Kogoya ditangkap.
Oknum tersebut merupakan seorang aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Yalimo Papua.
Ia ditangkap usai diduga kuat memasok senjata dan amunisi untuk kelompok teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau KKB Papua.
Disebut saat itu ia memasok ratusan butir amunisi ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua.
Selai itu, saat penangkapan oknum ASN tersebut kedapatan membawa uang senilai Rp 450 juta.
Diduga uang Rp 450 juta tersebut bersumber dari oknum pejabat, yang dibawa AN untuk mencari amunisi yang akan dipasok ke KKB.
(*)