Usai kejadian itu,Yohanes menelpon keluarga di kampung dan menceritakan kejadian itu.
Ibu Yohanes, Elisabet Pamul menyarankan agar dia harus turun dari wilayah Nduga karena kwatir dengan kejadian yang menimpanya.
"Kami kaget Nana tiba-tiba kereba kat gah (dapat kabar) , tembak lata hia Hanis(Yohanes di tembak)," ungkap ibu korban sembari manangisi kepergian anak tercintanya.
Pantau Pos Kupang di Rumah duka di Bangka Ajang, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, keluarga besar sudah memadati rumah duka sejak Sabtu 16 Juli 2022 siang.
Pihak keluarga sudah menyiapkan tenda depan rumah dan tempat semayam Jenazah Yohanes untuk dilangsungkan upacara adat.
Jenazah korban akan ditempatkan di luar rumah, sebagai tradisi adat Manggarai dengan kematian yang tidak wajar (Dara ta'a) yang dialami oleh Yohanes Rangkas.
"Sebelum di kuburkan kami akan langsungkan upacara adat terlebih dahulu, jenazah akan ditempatkan depan rumah, Kami sudah siapkan tempat tidur lalu setelah itu baru akan dimakamkan di pekuburan umum," ungkap Belasisus.
Hingga saat ini korban sementara berada dalam perjalanan dari Papua menuju Makassar lalu akan transit di Surabaya kemudian menuju Bandar Udara Internasional Komodo, Manggarai Barat.
"Sekarang sudah tiba di Makassar, transit di Surabaya. Tiba di Labuan Bajo kemungkinan besok pukul 15:00," ujar Belasisus.
Sementara pemulangan jenazah Yohanes Rangkas didampingi oleh saudaranya yang sama-sama berada di Papua wilayah Timika.