Gridhot.ID - Kebrutalan KKB Papua kembali memakan korban.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, KKB Papua baru saja melakukan penyerangan hingga menewaskan 10 warga.
Kejadian tersebut terjadi di Nduga, Papua.
Aparat yang berwenang sudah melakukan evakuasi jenazah korban dan kini semuanya mulai dipulangkan ke rumah duka masing-masing di berbagai wilayah.
Dikutip Gridhot dari Pos Kupang, keluarga merasa sangat kehilangan atas meninggalnya Yohanes Rangkas (26) satu dari 12 korban penembakan dari Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua di Nduga Papua pada Sabtu 16 Juli 2022 pagi.
Korban Yohanes Rangkas ditembak KKB Papua saat dalam perjalanan pulang dari bandara untuk menjemput barang kios milik majikannya dimana korban bekerja baru lima bulan di Nduga.
Berdasarkan keterangan dari keluarga Belasisus Gamar (42) mengisahkan bahwa Yohanes sosok yang dekat dengan keluarga, dia selalu menelpon keluarga walau hanya sekedar kasih kabar.
Dikatakan Yohanes Rangkas sudah tujuh tahun merantau ke tanah Papua. Dia dikenal sebagai pekerja keras dimana pernah bekerja sebagai tukang ojek,sopir, hingga bekerja di lokasi mendulang. Berada di Wilayah Nduga, baru berjalan lima bulan bekerja sebagai penjaga kios.
"Dia selalu kasih kabar,hampir tiap hari kasih kabar, dia sangat sayang keluarganya," ungkap Belasisus yang juga om kandung Yohanes.
Merantau dan menjadi tulang punggung keluarga, putra ke empat dari tujuh bersaudara ini merupakan pasangan Elisabet Pamul dan Bapa Simon Lem. Ayah tercinta Yohanes sudah lebih dulu meninggal pada tahun 2015 silam.
Berdasarkan keterangan Ibu Korban Elisabet Pamul dua hari sebelum kejadian penembakan itu, Yohanes mendapat perlakuan kekerasan dari kelompok yang sama dengan mendapatkan sebetan parang di kaki sebelah kanan saat berada di dalam Kios.
Usai kejadian itu,Yohanes menelpon keluarga di kampung dan menceritakan kejadian itu.
Ibu Yohanes, Elisabet Pamul menyarankan agar dia harus turun dari wilayah Nduga karena kwatir dengan kejadian yang menimpanya.
"Kami kaget Nana tiba-tiba kereba kat gah (dapat kabar) , tembak lata hia Hanis(Yohanes di tembak)," ungkap ibu korban sembari manangisi kepergian anak tercintanya.
Pantau Pos Kupang di Rumah duka di Bangka Ajang, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, keluarga besar sudah memadati rumah duka sejak Sabtu 16 Juli 2022 siang.
Pihak keluarga sudah menyiapkan tenda depan rumah dan tempat semayam Jenazah Yohanes untuk dilangsungkan upacara adat.
Jenazah korban akan ditempatkan di luar rumah, sebagai tradisi adat Manggarai dengan kematian yang tidak wajar (Dara ta'a) yang dialami oleh Yohanes Rangkas.
"Sebelum di kuburkan kami akan langsungkan upacara adat terlebih dahulu, jenazah akan ditempatkan depan rumah, Kami sudah siapkan tempat tidur lalu setelah itu baru akan dimakamkan di pekuburan umum," ungkap Belasisus.
Hingga saat ini korban sementara berada dalam perjalanan dari Papua menuju Makassar lalu akan transit di Surabaya kemudian menuju Bandar Udara Internasional Komodo, Manggarai Barat.
"Sekarang sudah tiba di Makassar, transit di Surabaya. Tiba di Labuan Bajo kemungkinan besok pukul 15:00," ujar Belasisus.
Sementara pemulangan jenazah Yohanes Rangkas didampingi oleh saudaranya yang sama-sama berada di Papua wilayah Timika.
Untuk biaya pemulangan jenazah menjadi tanggung jawab penuh pemerintah dari wilayah Nduga hingga sampai di Rumah duka Bangka Ajang Rahong Utara.
(*)