"Ini adalah area di mana China mencoba melakukan penjangkauan untuk tujuan mereka sendiri – dan sekali lagi, ini mengkhawatirkan karena China tidak melakukannya hanya untuk alasan yang tidak berbahaya," kata Milley kepada wartawan menyertai lawatannya.
"Mereka (China) mencoba untuk memperluas pengaruh mereka di seluruh wilayah. Dan itu memiliki konsekuensi potensial yang tidak selalu menguntungkan bagi sekutu dan mitra kami di kawasan ini."
Milley mengatakan, negara-negara Pasifik seperti Indonesia ingin militer AS terlibat di kawasan itu.
"Kami ingin bekerja dengan mereka untuk mengembangkan interoperabilitas dan memodernisasi militer kami secara kolektif," kata Milley.
Baginya, Indonesia secara strategis sangat penting bagi kawasan dan telah lama menjadi mitra utama AS.
Kunjungan Mark Milley ke Indonesia terbilang spesial karena untuk pertama kalinya sejak 14 tahun terakhir, pimpinan tentara AS berkunjung ke tanah air.
Milley menghabiskan sore di markas besar TNI bersama Jenderal Andika Perkasa pada Minggu kemarin.
Di akhir kunjungan, Andika mengatakan kepada pers bahwa Indonesia menilai China lebih tegas dan sedikit agresif terkait perselisihan teritorial dengan Indonesia.
Indonesia dan China selama ini berselisih mengenai Laut China Selatan, tepatnya di perairan Natuna.
Beijing mengklaim hampir seluruh lautan tersebut melalui konsep sembilan garis putus-putus.