Gridhot.ID - Semenjak China kembali meneguhkan posisinya di Laut China Selatan, Amerika Serikat tak lagi berdiam diri.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, sebelumnya Filipina sedang menghadapi tekanan China terkait teritorinya di Laut China Selatan.
Amerika Serikat pun akhirnya ikut campur dan pasang badan untuk membela Filipina.
Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam peringatan enam tahun putusan pengadilan arbitrase internasional mengenai sengketa Laut China Selatan.
“Kami menegaskan kembali bahwa serangan bersenjata terhadap angkatan bersenjata Filipina akan menimbulkan komitmen pertahanan bersama AS,” kata Blinken dalam sebuah pernyataan, Selasa (12/7/2022).
Namun di akhir Juli ini, Amerika Serika justru melakukan aksi yang membuat wilayah sengketa tersebut kembali memanas.
Dikutip Gridhot dari Kontan, sebuah kapal induk Amerika Serikat (AS) dan gugus tempurnya kembali berlayar ke Laut China Selatan dari pelabuhan Singapura setelah mendapat perintah.
Pergerakan Kapal Induk AS ini terjadi di tengah ketegangan antara AS dan China atas rencana kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan.
Para pejabat di Armada Ketujuh Angkatan Laut AS mengkonfirmasi pengerahan USS Ronald Reagan ke jalur perdagangan penting tetapi tidak mengomentari pertanyaan tentang ketegangan akibat rencana kunjungan Pelosi ke Taiwan.
"USS Ronald Reagan dan kelompok penyerangnya sedang berlangsung, beroperasi di Laut China Selatan setelah kunjungan pelabuhan yang sukses ke Singapura," kata Komandan Hayley Sims dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.
Sims menambahkan bahwa Reagan melanjutkan operasi normal dan terjadwal sebagai bagian dari patroli rutinnya untuk mendukung Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.