Bahkan, mangkok dan lain-lainnya yang sebelumnya pakai air itu dan sudah dicuci, bau seperti darahnya tidak hilang-hilang atau masih membekas.
Waktu itu masih belum tahu berita kejadian itu, paling penemuan potongan tangan di Ungaran dan itu saya tidak menyangka sama sekali kejadiannya di sini,” lanjutnya.
Menurutnya, setelah pelaku ditangkap polisi dan diketahui bahwa indekos yang ia huni menjadi lokasi pembunuhan, suasana indekos menjadi lebih sepi.
“Sekarang jam 21.00 WIB sudah pada ditutup semua kamarnya, sudah sepi.
Padahal, biasanya masih ramai sampai sekitar jam 23.00 WIB,” katanya.
Sebagai informasi, Polres Semarang melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan itu di indekos dan tempat lain yang menjadi lokasi pembuangan potongan tubuh pada hari ini.
Pelaku didatangkan untuk meragakan kejahatan yang ia lakukan itu.
“Kami melaksanakan 21 adegan rekonstruksi, di mana mulai dari tersangka melakukan pembunuhan sampai dengan meninggalkan wilayah Kabupaten Semarang dan melarikan diri ke Tegal,” kata Kasatreskrim Polres Semarang, AKP Agil Widiyas Sampurna kepada Tribunjateng.com.
“Tujuannya untuk menyelaraskan dan mengetahui secara langsung bahwa pelaku ini melakukan perbuatannya sesuai dengan fakta, data, barang bukti dan keterangan saksi yang kita peroleh,” imbuhnya.
Potong 11 Bagian
Diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan dan mutilasi di Kabupaten Semarang, terungkap.
Source | : | Tribunnews.com,TribunJateng.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar