Cell dump, CDR dan macam-macam itu satu pisau analisis dan pisau analisis lainnya adalah video dan itu sudah dijelaskan tadi apakah ada editing atau engga," katanya.
"Sudah ada kalibrasi waktu? sudah, sehingga jelas ada waktu cctv ada waktu real time karena sudah dikalibrasi. Nah abis itu ya kita lihat itu isinya apa," lanjutnya.
Anam menyebut ada empat titik lokasi yang diselidiki dengan teknik cell dump. Ia tidak merinci empat lokasi itu, namun salah satunya di sekitar Komplek Perumahan Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Selain itu, data cell dump tersebut masih berbentuk mentah. Sehingga ia harus menyortir dan menganalisis terlebih dahulu.
"Itu (cell dump) bahan raw (mentah) material yang nanti kami analisis, untuk menentukan titik-titik mana komunikasi apa yang terjadi di wilayah-wilayah yang terekam dalam cell dump itu," ucapnya.
Menurut Anam penelusuran itu penting untuk mengetahui kebenaran terkait keberadaan HP setiap orang yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
"Cell dump untuk menentukan Hp nya siapa, di area mana. Ini signifikan sekali untuk saling melengkapi, kamu mengatakan tidak di situ tapi HP mu di situ kan ketahuan," ujarnya.
Anam menyebut masih ada 20 persen lagi yang belum pihaknya periksa, termasuk HP milik Kadiv Propam nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo dan Brigadir J.
"Tinggal ini ya sekitar tinggal 20 persen lagi lah yang memang kami butuhkan untuk memperkuat sisi sisi terangnya peristiwa. Dilanjut minggu depan," terang Anam.
Anam menyebut CCTV dan HP yang dibawa pada pemeriksaan hari ini belum lengkap. Pihaknya pun memberi waktu kepada Labfor dan siber dari kepolisian untuk membawa pekan depan.
"Karena masih ada satu proses baik di siber di labfor yang sekarang belum selesai. Kalau itu dipaksakan misalnya tadi kami periksa, secara prosedur hukumnya nanti juga akan lemah," papar Anam.
Source | : | Tribunnews.com,Fotokita.net |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar