GridHot.ID - Kasus meninggalnya Brigadir J terus menjadi sorotan.
Melansir Kompas TV, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J disebut sempat menangis ketakutan karena terus menerima ancaman pembunuhan.
Ancaman itu diterima berulang Brigadir J sebelum akhirnya dinyatakan tewas karena baku tembak di rumah Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022).
Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan ancaman pembunuhan diterima Brigadir J sejak Juni 2022.
Bahkan, kata Kamaruddin, sehari sebelum dinyatakan tewas baku tembak atau pada 7 Juli 2022, Brigadir J masih mendapat ancaman pembunuhan.
Kamarudin mengaku adanya ancaman pembunuhan itu diketahuinya ketika menemukan jejak digital terkait dugaan pembunuhan berencana tersebut.
Sementara itu, dilansir dari tribunwow.com, ayah mendiang Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yakni Samuel Hutabarat buka suara soal ancaman pembunuhan yang ditujukan pada anaknya.
Dilansir Tribunnews.com, Samuel Hutabarat menyebut Brigadir J semasa hidupnya justru kerap menceritakan tentang kebaikan Irjen Ferdy Sambo.
Menurut Samuel Hutabarat, Brigadir J hanya menceritakan kebaikan Irjen Ferdy Sambo semasa hidupnya, bukan cerita keburukan sang atasan.
Selama hidup, Brigadir Yosua hanya menceritakan kebaikan Irjen Ferdy Sambo.