Dalam eksekusi tersebut, yang dibidik prajurit TNI Polri adalah para pria yang membawa senjata api. Sedangkan yang menenteng senjata tradisional, dibiarkan berlalu pergi.
Prajurit TNI Polri itu tak ingin menghabisi warga sipil. Karena selama ini warga sipil di daerah itu hanya diperalat anggota KKB untuk memuluskan tindakannya.
Makanya, tatkala prajurit TNI Polri mengambil tindakan tegas terukur, yang jatuh ke pelukan bumi hanyalah anggota KKB. Sebab tindakannya sama sekali tidak mencerminkan keberpihakan terhadap warga sipil.
Dari video yang viral di media sosial itu, tak disebutkan pada wilayah mana prajurit TNI Polri memberikan hadiah kepada anggota KKB itu.
Tak disebutkan pula kelompok siapakah yang ditindak oleh anggota TNI Polri itu. Yang tampak hanyalah situasi kampung yang sepi gegara ulah KKB Papua yang terus menebar ancaman.
Hingga saat ini, KKB Papua memang tak henti-hentikan melakukan aksi. Mereka bertualang dari satu tempat ke tempat lainnya kemudian secara brutal melakukan tindakan tak berperikemanusiaan.
Jika tak menyerang prajurit TNI Polri, maka KKB Papua melancarkan aksinya dengan menyerang secara membabi buta terhadap warga sipil.
Kasus terakhir terjadi di Kampung Nanggolait. Saat itu, anggota KKB secara tiba-tiba melakukan penyerangan dan 11 warga sipil tewas di tempat.
Dari 11 warga sipil tersebut, tiga di antaranya adalah warga Provinsi NTT ( Nusa Tenggara Timur ).
KKB Papua beralasan bahwa penembakan itu dilakukan karena warga sipil tersebut adalah mata-mata prajurit TNI Polri.
Tapi asalan itu dianggap sebagai alibi belaka. Karena dalam sejumlah pernyataan yang viral di media sosial, para pembesar KKB Papua telah menyatakan mengusir warga sipil non papua untuk keluar dari daerah itu. (*)