GridHot.ID - Hingga saat ini, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua masih menjadi momok yang menakutkan bagi warga Papua.
Melansir Tribunkaltim.co, teror KKB Papua dirasakan warga sipil, bahkan sampai ada yang tewas ditangan para teroris itu.
Namun di antara potret kekejaman KKB Papua, terselip kisah kocak.
Salah satunya simak kisah kocak KKB Papua jadi bunglon.
Kelompok KKB Papua menyamar jadi pohon pisang.
Apakah aparat TNI tertipu dengan modus operandi tersebut?
Dilansir dari tribunpalu.com, ada saja trik Kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua untuk mengelabui pasukan TNI-Polri.
Seperti yang dilakukan baru-baru ini, para anggota KKB menjelma menjadi bunglon agar tak dipantau oleh prajurit TNI Polri.
Bahkan mereka membuat drama dengan cara menjadi kampung pedalaman di Papua menjadi sepi dan seperti telah mati.
Semua misteri ini terjawab ketika prajurit TNI Polri merasakan adanya keganjilan tatkala hendak berkunjung ke sebuah kampung yang letaknya di pedalaman Papua.
Sesuai rencana, pagi itu prajurit TNI Polri yang sedang melakukan patroli, tiba di kampung terisolir tersebut sekitar pukul 09.00 WIT - 10.00 WIT.
Makanya dari atas puncak sebuah bukit, teropong milik para pengawal kedaulatan NKRI ( Negara Kesatuan Republik Indonesia ) itu kemudian diarahkan ke area pemukiman warga setempat.
Mula-mula, para prajurit TNI Polri itu mengamati terlebih dahulu aktivitas harian masyarakat yang ada di kampung itu. Hanya saja suasana kampung itu tampak sepi.
Tak ada asap yang mengepul dari rumah-rumah penduduk. Tak ada pula masyarakat yang terlihat sedang beraktivitas di luar rumah.
Bahkan semua pintu honai di kampung tersebut umumnya tertutup rapat. Honai yang berjejer di pinggir hutan itu seakan tak bertuan. Padahal waktu-waktu sebelumya tidak demikian.
Ketika pengamatan ulang dilakukan lagi sekitar sejam kemudian, suasana di kampung itu pun sama sekali tidak menunjukkan adanya perubahan. Sunyi, senyap.
Dari kondisi itulah, prajurit TNI Polri pun mulai memikirkan tindakan cerdas yang harus dilakukan.
Kamera teropong pun kemudian diarahkan pada rimbunan pepohonan yang ada di pinggir kampung. Satu persatu lokasi diamati secara saksama. Namun hal itu tak juga membawa hasil.
Saat-saat kekhawatiran makin menguat akan adanya anggota KKB di kampung itu, tiba-tiba terlintas dalam benak tentang keberadaan kebun pisang yang ada di dekat salah satu honai.
Kecurigaan itu muncul karena salah satu pohon pisang di tempat itu, tiba-tiba bergoyang tak teratur, padahal yang lainnya tidak.
Benar saja. Ketika teropong difokuskan ke tempat itu, tampak beberapa pria bersenjata sedang menempel pada batang pohon tersebut.
Bak menirukan cara bunglon sembunyi dari musuh-musuhnya, seperti itulah yang dilakukan oleh anggota KKB Papua di tempat tersebut.
Mengenakan baju yang warnanya mirip batang dan daun pohon pisang, beberapa anggota KKB Papua terlihat bersandar dan yang lainnya memeluk pohon pisang.
Bahkan ada juga yang terlihat duduk di bawah rimbunan pohon itu. Mereka memang sedang bersembunyi agar tak terpantau oleh prajurit TNI Polri.
Melihat fakta tersebut, prajurit TNI Polri tak langsung menghamburkan peluru. Para pengawal kedaulatan negara itu terlebih dahulu memancing agar anggota KKB keluar dari persembunyian.
Caranya, menembak sebuah wadah semacam periuk yang saat itu kebetulan letaknya tak jauh dari rumpun pisang, tempat KKB bersembunyi.
Bak gayung bersambut, anggota KKB pun keluar dari persembuyian dan lari kocar kacir mencari tempat perlindungan.
Meski kepanikan anggota KKB itu terpantau prajurit TNI Polri, namun hal itu dibiarkan saja. Sebab yang diincar adalah para pria yang membawa senjata api.
Setelah suasana itu berlalu cukup lama, tiba-tiba seorang pria bersenjata, melangkah ke arah periuk bekas tembakan itu, dengan sikap yang berhati-hati.
Sepertinya ia mau mengambil periuk itu, entah untuk apa. Makanya, ketika sudah sangat dekat, sebuah tembakan pun diarahkan kepada yang bersangkutan.
Lantaran tembakan itu dilakukan oleh sniper TNI Polri, sehingga pria itu pun langsung jatuh tersungkur.
Melihat itu, anggota KKB lainnya lari lintang pukang. Pada saat itulah prajurit TNI Polri lainnya mengambil tindakan tegas terukur.
Dengan menggunakan alat peredam suara, sehingga tembakan senjata itu tak terdengar sama sekali. Hanya saja, anggota KKB Papua terjungkal satu per satu.
Dalam eksekusi tersebut, yang dibidik prajurit TNI Polri adalah para pria yang membawa senjata api. Sedangkan yang menenteng senjata tradisional, dibiarkan berlalu pergi.
Prajurit TNI Polri itu tak ingin menghabisi warga sipil. Karena selama ini warga sipil di daerah itu hanya diperalat anggota KKB untuk memuluskan tindakannya.
Makanya, tatkala prajurit TNI Polri mengambil tindakan tegas terukur, yang jatuh ke pelukan bumi hanyalah anggota KKB. Sebab tindakannya sama sekali tidak mencerminkan keberpihakan terhadap warga sipil.
Dari video yang viral di media sosial itu, tak disebutkan pada wilayah mana prajurit TNI Polri memberikan hadiah kepada anggota KKB itu.
Tak disebutkan pula kelompok siapakah yang ditindak oleh anggota TNI Polri itu. Yang tampak hanyalah situasi kampung yang sepi gegara ulah KKB Papua yang terus menebar ancaman.
Hingga saat ini, KKB Papua memang tak henti-hentikan melakukan aksi. Mereka bertualang dari satu tempat ke tempat lainnya kemudian secara brutal melakukan tindakan tak berperikemanusiaan.
Jika tak menyerang prajurit TNI Polri, maka KKB Papua melancarkan aksinya dengan menyerang secara membabi buta terhadap warga sipil.
Kasus terakhir terjadi di Kampung Nanggolait. Saat itu, anggota KKB secara tiba-tiba melakukan penyerangan dan 11 warga sipil tewas di tempat.
Dari 11 warga sipil tersebut, tiga di antaranya adalah warga Provinsi NTT ( Nusa Tenggara Timur ).
KKB Papua beralasan bahwa penembakan itu dilakukan karena warga sipil tersebut adalah mata-mata prajurit TNI Polri.
Tapi asalan itu dianggap sebagai alibi belaka. Karena dalam sejumlah pernyataan yang viral di media sosial, para pembesar KKB Papua telah menyatakan mengusir warga sipil non papua untuk keluar dari daerah itu. (*)