Namun demikian, ia menduga latihan militer tersebut tidak berlanjut hingga sekarang terkait prioritas China.
"Jadi latihan bersama bukan sekadar undang mengundang tetapi adakah mutual, atau kebutuhan dua belah pihak. Kalau tidak ada ya kita kan tidak bisa memaksa," kata Andika.
Andika mengatakan latihan militer bersama negara sahabat memiliki banyak manfaat.
Dari sejumlah manfaat tersebut, kata dia, di antaranya membentuk ikatan antara personel angkatan bersenjata satu negara dengan negara lainnya.
"Karena dengan kita bekerja sama, sering ketemu, berlatih, itu sebetulnya hanya untuk membiasakan sebagai negara tetangga, negara tetangga ini teman-teman kita semua," kata dia.
"Itulah menurut saya yang membuat kita lebih kuat karena kebersamaan walaupun kebersamaan itu enggak terhubung dengan alutsista kita, tidak juga," kata Andika.
(*)