Sedangkan sasaran non fisik meliputi melaksanakan pembimbingan teknologi kerajinan dan masakan, melaksanakan sosialisasi ekonomi rumah tangga, sosialisasi wasbang dan bela negara, memberikan penyuluhan pertanian serta pembagian sembako di masing-masing sasaran Opster.
Danrem 172/PWY mengatakan bahwa Opster kali ini berbeda dengan yang lalu.
"Sesuatu yang berbeda karena Opster dilaksanakan di lokasi dimana Kelompok Separatis Teroris (KST) berada. Jadi kita ingin membangun di daerah ini," ujar Danrem.
Dikatakan, untuk pelaksanaan Opster kali ini didukung oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Nduga.
"Sebelumnya Pemkab telah memberikan bantuan modal bagi pelaku UMKM. Sehingga menurut kami perlu membantu dibangun kios-kios.
Namun tidak semuanya karena dana kami juga terbatas, " ujarnya.
Dijelaskannya pula, dalam waktu dekat akan dilaksanakan kegiatan Gebyar Mama-Mama Papua Mampu.
"Dalam kegiatan ini mama-mama akan mengikuti pelatihan dan bimbingan tekhnis (Bimtek).
Setelah itu kami berharap instansi terkait dapat meluncurkan bantuan UMKM bagi mama-mama ini, " terang Danrem.
Pembukaan Opster ini dirangkaikan dengan tatap muka Danrem 172/PWY bersama tokoh agama di wilayah Korem 172/PWY.
Seperti yang diketahui di wilayah Kab. Nduga masih ada kelompok yang bersebrangan dengan NKRI, untuk itu Danrem meminta dukungan dan peran serta para tokoh agama dalam menyukseskan kegiatan Opster ini.
“Kesuksesan Opster ini perlu adanya keterlibatan tokoh agama dan tokoh adat untuk memberikan himbauan dan pemahaman kepada masyarakat untuk membangun Papua yang aman, adil, makmur dan sejahtera dengan mendukung penuh program Pemerintah dalam rangka membangun Papua yang lebih baik,” pungkas Danrem.
(*)
Source | : | Kompas.com,Surya |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar