Samsudin juga bercerita pada para santrinya bahwa saat ini dia merasa terzalimi.
Hal ini merujuk pada kejadian yang belakangan ini menimpanya.
Samsudin mematok tarif puluhan juta untuk pengobatannya termasuk serangan dari Pesulap Merah juga aksi warga desa yang meminta Padepokan Nur Dzat Sejati untuk ditutup.
Ia lalu meminta pada santrinya bisa menahan diri dan tidak terprovokasi dengan kabar berita yang ada.
"Bahkan ketika mereka mau membakar atau menghancurkan padepokan, jangan ada yang bertindak hingga membalas. Cukup dilihat saja. Karena semua ada proses hukum," pintanya.
Samsudin juga bersumpah dengan nama Allah SWT, tidak mengizinkan satu santri pun membalas perbuatan yang ditujukan pada Padepokan Nur Dzat Sejati.
Dia pun mengingatkan, jika terjadi sesuatu pada padepokan, itu terjadi atas kehendak Allah SWT.
"Ingat, semua ini, bangunan sampai harta, semuanya adalah milik Allah SWT, bukan milik kita. Walaupun saya nanti miskin atau mati pun, saya siap," ujarnya.
Pada akhir video, Samsudin meminta seluruh santrinya sabar menghadapi permasalahan yang saat ini ada.
Dia menganggap permasalahan yang ada saat ini adalah ujian dari Allah SWT.
(*)