Gridhot.ID - Perseteruan Marcel Radhival atau Pesulap Merah dengan Gus Samsudin berlanjut ke ranah hukum.
Pesulap Merah dilaporkan ke Polda Jatim atas dugaan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian melalui media sosial.
Kuasa hukum Gus Samsudin, Tehuh Puji Wahono mengemukakan, pemilik Padepokan Nur Dzat Sejati di Blitar itu tak terima pengobatannya disebut abal-abal.
"Terlapor (pesulap merah) menyebut pengobatan yang dilakukan Gus Samsudin adalah sebuah tipuan atau trik," ungkap Teguh kepada Kompas.com, Rabu (3/8/2022).
Pihak Samsudin membawa sejumlah video dugaan ujaran kebencian dan pencemaran nama baik sebagai barang bukti.
"Soal itu penipuan atau bukan, kita siap buktikan di pengadilan nanti. Yang pasti konten terlapor menggiring opini publik," kata dia.
Diketahui, perseteruan Samsudin dengan Pesulap Merah bermula dari kegaduhan yang diunggah di kanal YouTube.
Pesulap Merah mendatangi padepokan yang terletak di Blitar, Jawa Timur itu untuk membuktikan kemampuan penyembuhan penyakit yang diklaim oleh Samsudin.
Namun, setibanya di sana terjadi kegaduhan hingga Kepala Desa Rejowinangun turun tangan meminta KTP Pesulap Merah.
Hingga akhirnya Padepokan Nur Dzat Sejati milik Samsudin digeruduk warga dan ditutup sementara setelah heboh trik pengobatannya disebut menipu.
Samsudin merasa terdzalimi atas masalah yang kini menghantam Padepokan Nur Dzat Sejati yang dipimpinnya.
Ialalu memberikan 4 pesan kepada para pengikutnya setelah Padepokan Nur Dzat Sejati ditutup sementara.
Para pengikutnya diajak Samsudin sholat malam dan bertafakur kepada Allah SWT.
Mengutip Suar.id, hal ini tampak dalam unggahan terbaru di kanal YouTube Padepokan Nur Dzat Sejati.
Setelah melakukan sholat malam, Samsudin memberikan pesan kepada para pengikutnya.
Di awal video, Samsudin menjelaskan arti tafakur dan mengapa mereka harus melakukan itu.
"Anak-anakku semuanya, malam ini panjenengan semua Abah ajak untuk bertafakur. Tafakur itu artinya berdiam diri. Sebelum kita benar-benar didiamkan oleh Allah SWT, sudah tidak bisa bergerak sama sekali."
"Oleh sebab itu, ketika kita masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk berdiam diri, memasrahkan semuanya kepada Allah SWT, bukan menuhankan diri kita sendiri."
"Maka, Abah minta panjenengan melakukan ini. Berdiam diri, duduk langsung di tanah. Supaya kita bisa belajar wataknya tanah," ujar Samsudin.
Samsudin melanjutkan bahwa mempelajari sebuah ilmu, baginya sangat penting agar tahu tujuan hidup.
"Belajar keilmuan itu penting. Agar kita tahu tujuannya hidup. Jika kita tahu tujuannya hidup, maka hidup kita akan tenang, tidak mudah gupuhan, dan tidak mudah bingungan," lanjutnya.
Samsudin juga bercerita pada para santrinya bahwa saat ini dia merasa terzalimi.
Hal ini merujuk pada kejadian yang belakangan ini menimpanya.
Samsudin mematok tarif puluhan juta untuk pengobatannya termasuk serangan dari Pesulap Merah juga aksi warga desa yang meminta Padepokan Nur Dzat Sejati untuk ditutup.
Ia lalu meminta pada santrinya bisa menahan diri dan tidak terprovokasi dengan kabar berita yang ada.
"Bahkan ketika mereka mau membakar atau menghancurkan padepokan, jangan ada yang bertindak hingga membalas. Cukup dilihat saja. Karena semua ada proses hukum," pintanya.
Samsudin juga bersumpah dengan nama Allah SWT, tidak mengizinkan satu santri pun membalas perbuatan yang ditujukan pada Padepokan Nur Dzat Sejati.
Dia pun mengingatkan, jika terjadi sesuatu pada padepokan, itu terjadi atas kehendak Allah SWT.
"Ingat, semua ini, bangunan sampai harta, semuanya adalah milik Allah SWT, bukan milik kita. Walaupun saya nanti miskin atau mati pun, saya siap," ujarnya.
Pada akhir video, Samsudin meminta seluruh santrinya sabar menghadapi permasalahan yang saat ini ada.
Dia menganggap permasalahan yang ada saat ini adalah ujian dari Allah SWT.
(*)