Latihan terbaru diperkirakan akan berlanjut hingga Minggu (7/8/2022) tengah hari dan memicu kemarahan dari Amerika Serikat, Jepang, Uni Eropa, serta tentu saja Taiwan.
Juru bicara Gedung Putih John Kirby menyebutnya sebagai reaksi berlebihan oleh China dan dalih untuk meningkatkan aktivitas militer di sekitar Selat Taiwan.
China membela latihan itu sebagai tindakan balasan dalam menghadapi provokasi Amerika Serikat dan sekutunya di Taiwan.
(*)