Selain itu, Bharada E sempat meminta izin untuk menelpon kekasihnya yang berada di Manado sebelum memberikan keterangan.
Obrolan lewat telepon itu berlangsung cukup lama dan dramatis. Bharada E bahkan disebut sempat menangis.
Usai bicara melalui telepon, Bharada E menyatakan kesiapannya untuk memberikan keterangan yang sebenar-benarnya terkait peristiwa penembakan Brigadir J ke pengacara.
"Oke kalau gitu mau cerita apa adanya?" tanya Deolipa ke kliennya.
"Mau, Bang," jawab Bharada E seperti ditirukan Deolipa.
Kemudian diberi lah Bharada E empat lembar kertas beserta pulpen oleh Deolipa.
Pengacara itu meminta kliennya menuliskan peristiwa secara terang dalam kertas tersebut.
Pada4 lembar kertas itu, tertulis runtutan peristiwa menjelang hari kematian Brigadir J, dimulai dari tanggal 2 Juli hingga 8 Juli 2022.
Tertulis pula siapa-siapa saja sosok yang terlibat dalam peristiwa berdarah tersebut.
Tulisan Bharada E itu lalu diserahkan kuasa hukum ke penyidik Bareskrim dan dituangkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP) baru.
Keterangan ini berbanding terbalik dengan pengakuan Bharada E sebelumnya yang menyebut dirinya menembak Brigadir J karena membalas tembakan Yosua.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, tak ada insiden baku tembak di rumah Sambo sebagaimana narasi yang sebelumnya beredar.