Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

2 'Bos' ASN Pengkhianat Negara Akhirnya Terkuak, Setor Rp 200 Juta untuk Pasok Amunisi KKB Papua, Kini Masuk DPO, Pelaku Lain Ambil Duit dari Dana Desa

Candra Mega Sari - Sabtu, 13 Agustus 2022 | 17:25
Ilustrasi amunisi - Sekretaris desa dan Kepala Kampung di Nduga didua terlibat dalam kasus pembelian amunisi untuk KKB Papua
YouTube TribunManado.com dan Tribunnews.com/Dennis Destryawan

Ilustrasi amunisi - Sekretaris desa dan Kepala Kampung di Nduga didua terlibat dalam kasus pembelian amunisi untuk KKB Papua

Faizal menambahkan, saat ini TL telah dibawa ke Kabupaten Yalimo untuk menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut.

"Sudah kita amankan, penangkapan, dan penahanan, sudah kita kirim ke Yalimo," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, personel Polres Yalimo menangkap seorang oknum ASN Kabupaten Nduga berinisial AN, di Distrik Elelim, karena membawa 615 butir amunisi, Rabu (29/6/2022).

Penangkapan AN bermula dari pantauan aparat yang melihat gerak-gerik AN yang mencurigakan saat sedang mengendarai kendaraan roda dua.

Setelah dicegat dan digeledah, ditemukan sejumlah barang bukti yaitu senjata rakitan AFN dan sejumlah amunisi 615 butir.

Oknum Kepala Kampung Wusi Terius Labi (jaket hitam) ketika akan diterbangkan ke Yalimo. Terius Labi ditangkap oleh polisi karena diduga menjadi salah satu penyandang dana pembelian amunisi untuk KKB Nduga, Kenyam, Papua, Senin (8/8/2022)
Dok. Polda Papua

Oknum Kepala Kampung Wusi Terius Labi (jaket hitam) ketika akan diterbangkan ke Yalimo. Terius Labi ditangkap oleh polisi karena diduga menjadi salah satu penyandang dana pembelian amunisi untuk KKB Nduga, Kenyam, Papua, Senin (8/8/2022)

Jenis amunisi yang diamankan adalah MK3 sebanyak 379 butir, moser dua butir, AK tiga butir, SS1 158 butir, revolver 10 butir, US Carabine 52 butir, dan V2 Sabhara 11 butir.

Kemudian pada 2 Juli 2022, polisi menangkap T di Jayapura yang diduga menjual 160 butir amunisi kepada AN.

Setelah memeriksa AN dan T, kemudian terungkap bahwa amunisi itu berasal dari Kopda BI dan Kopda TJR, anggota Kodam XVII Cenderawasih.

Saat ini, Kopda BI dan Kopda TR ditahan di Pomdam XVII Cenderawasih.

"Kedua anggota TNI AD itu sudah ditahan Polisi Militer Kodam XVII/Cendrawasih," kata Faizal.

MengutipAntara, KombesFaizalmenjelaskan bahwa AN mengaku membeli amunisi seharga Rp 200 ribu per butir dari oknum TNI AD.

Source :Kompas.comAntaraTribunnews.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x