"Harapan kami sebagai ibu, terlebih kepada anak kita almarhum Nofriansyah Yosua, kasus ini mohon dibuka seterang-terangnya."
"Jangan ada kebohongan, jangan ada alibi atau skenario jahat yang dilakukan oleh Pak Sambo ataupun si Putri Candrawathi," kata Rosti Simanjuntak dilansir dari tvOneNews, Sabtu.
Dengan raut kesedihan yang masih memenuhi hatinya, Rosti Simanjuntak memohon kepada Putri Candrawathi atas nama sesama ibu.
"Kalau dia seorang ibu dan seorang perempuan yang memiliki anak, mohonlah berkata jujur dan terbuka seterang-terangnya, agar kasus ini bisa berjalan sesuai dengan hukum yang seadil-adilnya dan sesuai dengan perintah Pak Jokowi," kata dia lagi.
Menurut Rosti Simanjuntak, dirinya tak pernah berkomunikasi langsung dengan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi semasa hidup almarhum Brigadir J.
"Setelah kejadian juga tidak ada sama sekali (komunikasi)," jelasnya.
Ia pun menyebut, pihak keluarga menunggu itikad baik Ferdy Sambo untuk menyampaikan permohonan maaf secara langsung.
"Kalau dia benar-benar bertaubat kami harapkan, tapi kalau dia masih buat skenario jahat, tunggulah dia bertaubat," katanya dengan nada pilu.
Rosti Simanjuntak juga menyindir sikap Ferdy Sambo yang malah ikut menyeret sang istri dalam skenario jahatnya.
"Pengakuan boleh sih tapi jangan ada tanda kutip menggunakan skenario baru, menutupi kejahatan, mengorbankan istri. Katanya dia mengasihi seorang perempuan, atau seorang ibu. Tapi dia menggunakan istrinya jadi korban, dan istrinya juga terdiam," jelasnya.
Meski tak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di TKP, namun naluri Rosti Simanjuntak sebagai seorang ibu mengatakan kalau Putri Candrawathi masih menutupi kejadian yang sebenarnya.