Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ilmuwan Lari Terkencing-kencing, Nyawa Warga Suku Pedalaman di Asia Tenggara Ini Selalu Terancam Ular Raksasa, Lengah Sedikit Langsung Dicaplok dan Ditelan Hidup-hidup

Angriawan Cahyo Pawenang - Senin, 15 Agustus 2022 | 16:13
(Ilustrasi) Detik-detik seekor ular raksasa menelan buaya
Martin Muller/GG Wildlife Rescue Inc at Facebook via Kompas.com

(Ilustrasi) Detik-detik seekor ular raksasa menelan buaya

Saat menuju kakus di belakang gubuknya, dia menemukan seekor ular sanca batik yang sedang meringkuk di jalan setapak.

“Bulu di belakang leher saya berdiri dan saya berteriak minta tolong,” kenangnya sebagaimana dilansir National Geographic pada 2011 silam.

Mendengar teriakannya, enam sampai tujuh orang Agta melompat dari semak-semak di sekitarnya dan mulai tertawa.

Ular raksasa sering menyerang orang dalam cerita fantasi dan fiksi ilmiah, tetapi serangan semacam itu bukan hanya fiksi.

Suku Agta sudah terbiasa berhadapan dengan ular raksasa
Arsip National Geographic

Suku Agta sudah terbiasa berhadapan dengan ular raksasa

Seiring pergaulannya dengan orang Agta, Headland kemudian tahu bahwa seperempat dari semua populasi Agta telah diserang oleh ular piton.

Headland dan istrinya pertama kali tiba di Filipina pada tahun 1962, tiga minggu setelah mereka menikah di Minnesota, Amerika Serikat.

Mereka hidup dengan Agta selama 24 tahun, dan masih kembali ke hutan setiap tahun.

“Saya telah tinggal di hutan hujan lebih lama daripada ilmuwan Amerika mana pun,” katanya.

Baca Juga: 'Jangan Terlalu Bodoh', Kapok Bucin Selama Menikah, Nathalie Holscher Lega Pasca Menjanda, Semua Rahasia Sule Diketahui Ibunda Adzam

"Saya telah melihat hal-hal yang saya lihat di film Tarzan ketika saya masih kecil."

Itu termasuk banyak ular raksasa.

Source :Kompas.com intisari

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x