Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Cari Jalan yang Paling Adil, Pemerintah Janji Bagikan Bansos Jika Nanti BBM Naik Lagi, Apa Jenis Bantuannya?

Angriawan Cahyo Pawenang - Senin, 15 Agustus 2022 | 18:00
Viral sebuah foto seorang pria mengadu nasib membuka lapak tepat di depan pintu SPBU untuk berjualan bensin eceran.
Video Gambar Dan Cerita Lucu (VGCL Grup Humor)

Viral sebuah foto seorang pria mengadu nasib membuka lapak tepat di depan pintu SPBU untuk berjualan bensin eceran.

Gridhot.ID - Krisis ekonomi sudah ada di depan mata.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, Presiden Jokowi bahkan sudah mendapat peringatan dari PBB terkait kondisi ekonomi di tahun depan.

Bahkan dilaporkan bahan bakar minyak kemungkinan besar akan mengalami kenaikan.

Pemerintah pun sudah memberikan sinyal terkait kondisi ini.

Hal ini dilakukan karena beban Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) mulai terbatas untuk menyubsidi BBM.

Namun, dikutip Gridhot dari Kompas.com, jika harga bbm naik pemerintah sudah mempersiapkan dana tambahan bantuan sosial (bansos) berupa subsidi BBM kepada masyarakat yang berhak menerimanya.

"Yang pasti kalau ada kenaikan kita siapkan bansos-bansos lagi dan ini lebih fair karena kalau harga sekarang semua ini menikmati," ujar Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Sesmenko) Susiwijono Moegiarso di Indonesia Retail Summit, Jakarta, Senin (15/8/2022).

Susi menambahkan, saat ini pemerintah masih terus membahas serta menghitung biaya subsidi BBM yang dibebankan ke APBN.

Perhitungan ini dilakukan supaya harga BBM naik tidak terlalu tinggi.

Baca Juga: Sebut Ada Kiriman Santet di Rumah Ferdy Sambo, Mbak Rara Kini Tanggung Malu, Terawangannya Soal Kasus Pembunuhan Brigadir J Meleset Jauh, Sang Pasang Hujan Sempat Sampaikan Ini

Karena antara harga jual dan keekonomian BBM saat ini, lanjut Susi, terlalu tinggi.

Selain itu, dampak harga jual BBM terhadap inflasi juga menjadi pertimbangan.

"Semua sedang dihitung, kalau naik nanti kontribusi ke inflasinya berapa karena akan dorong inflasi. Bu Menkeu sudah kasih sinyal karena APBN terbatas. Kemampuan APBN ini ada batasnya makanya perlu dibuka wacana perhitungan. APBN kita terlalu berat buat absorsi itu sehingga harus dipahami rakyat. Kalaupun naik kita akan umumkan," jelasnya.

Menkeu Sri Mulyani Indrawati baru-baru ini menuturkan, negara telah menggelontorkan anggaran subsidi dan kompensasi energi sebesar Rp 502,4 triliun pada tahun ini, naik dari anggaran semula sebesar Rp 152,1 triliun.

Penambahan anggaran itu menjadi upaya untuk menahan harga BBM naik di masyarakat di tengah melonjaknya harga komoditas energi global.

Sri Mulyani pun menyoroti volume konsumsi BBM yang sudah sangat tinggi. Ia sempat meminta PT Pertamina (Persero) untuk melakukan langkah guna mengendalikan konsumsi BBM agar tidak semakin membebani APBN.

Adapun Pertamina mencatat, BBM bersubsidi jenis solar sudah disalurkan sebanyak 9,9 juta kiloliter sampai Juli 2022, sedangkan kuotanya 14,9 juta kilo liter.

Sementara Pertalite sudah disalurkan sebanyak 16,8 juta kilo liter dari kuota 23 juta kilo liter.

(*)

Source :Kompas.com tribunnews kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x