Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Gembar-gemborkan Senjata Rusia Paling Unggul, Vladimir Putin Bak Dibungkam Data, Ekspor Alutsista Moskow Ternyata Masih Berada di Bawah Negara Ini

Siti Nur Qasanah - Selasa, 16 Agustus 2022 | 19:42
Presiden Rusia Vladimir Putin
Sky News

Presiden Rusia Vladimir Putin

Baca Juga: Ekonomi Rusia Anjlok dan Merosot Sejak Vladimir Putin Invasi Ukraina, Pakar: Krisis Bergerak di Sepanjang Lintasan yang Mulus

“Hampir semuanya telah digunakan lebih dari satu kali dalam operasi tempur nyata,” tegasnya.

Putin mengatakan bahwa tawaran Rusia termasuk senjata presisi tinggi dan robot.

Dia menambahkan, “Banyak dari mereka bertahun-tahun, atau mungkin beberapa dekade di depan rekan-rekan asing mereka, dan dalam hal karakteristik taktis dan teknis mereka secara signifikan lebih unggul dari negara-negara asing.”

Data Reuters menunjukkan, Rusia menempati urutan kedua setelah Amerika Serikat dengan penjualan senjata dengan nilai sekitar US$ 15 miliar per tahun, hampir seperlima dari pasar ekspor global.

Menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm, dari 2017 hingga 2021, 73% dari penjualan itu hanya mengalir ke empat negara, yakni India, China, Mesir, dan Aljazair.

Analis militer Barat mengatakan perjuangan Rusia melawan musuh yang jauh lebih lemah di Ukraina dapat merusak penjualan Putin.

“Dengan runtuhnya hubungan ekonomi dengan Barat, Rusia menjadi lebih bergantung pada perdagangan senjata daripada sebelumnya, jadi tidak mengherankan jika Putin sangat tertarik untuk mempromosikannya ke sebanyak mungkin klien non-Barat,” kata Ruth Dermond, Dosen Senior di Departemen Studi Perang di King's College London.

Dia juga bilang, “Masalah besar baginya adalah bahwa perang Rusia melawan Ukraina adalah bencana bagi kredibilitas militer Rusia—itu adalah iklan yang sangat buruk untuk senjata mereka.”

Ketika ditanya sistem senjata Rusia mana yang berkinerja lebih buruk di Ukraina, pensiunan Jenderal AS Ben Hodges mengutip penilaian pejabat pertahanan AS bahwa Rusia memiliki tingkat kegagalan hingga 60% untuk beberapa rudal berpemandu presisinya.

Hodges, mantan komandan pasukan militer AS di Eropa, menambahkan bahwa sanksi Barat terhadap Rusia juga menimbulkan pertanyaan tentang kemampuannya untuk mendapatkan komponen dan menyediakan perawatan untuk senjata yang dijualnya.

“Sebagai pembeli potensial, saya akan sangat memperhatikan kualitas peralatan dan keberlanjutan industri Federasi Rusia,” katanya. (*)

Halaman Selanjutnya

Source :Kontan.co.id News Week

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

slide 4 to 6 of 15

Latest

x