"Di Magelang itu hanya ada ultah perkawinan ke-22. Di dalam ultah itu memang segera terjadi pertengkaran antara si bapak dan si ibu sehingga si bapak pergi meninggalkan ultah itu segera setelah acara selesai, dengan meninggalkan istri maupun anak dan ajudan. Kemudian si ibu juga pulang dari situ, happy," jelasnya.
Kamaruddin menerangkan, Putri Candrawathi saat di Magelang tidak memiliki masalah dengan Brigadir J.
Adik Yoshua pun sempat mengucapkan selamat hari ulang tahun pernikahan Ferdy Sambo dan Putri.
"Artinya di situ Ibu Putri tidak ada masalah, to? Tidak terguncang, to? Kemudian adiknya juga menyampaikan selamat ulang tahun perkawinan yang ke-22, bahkan diajak 'Kamu ke sini, kamu ada off nggak, ada libur nggak?', 'Oh iya, Bu, saya lagi piket'. Jadi artinya ibu itu normal-normal saja," papar Kamaruddin kepada wartawan.
Dalam kesempatan itu, Kamaruddin menepis tuduhan Sambo soal adanya peristiwa melukai harkat dan martabat keluarganya.
Kamaruddin malah menduga Sambo memiliki suatu hal dengan sosok yang disebutnya 'si cantik'.
"Balik ke Jakarta juga normal, jadi terkait dengan tuduhan Ferdy Sambo yang menyatakan ada sesuatu di Magelang, dialah yang ada sesuatu dengan Ibu, dan dialah yang ada sesuatu dengan si cantik. Kalau dengan Yoshua atau almarhum, itu tidak ada, baik-baik saja," tukas Kamaruddin.
Anak-anak Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi ikut menjadi sorotan setelah ayah mereka ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas.
Pasangan Ferdy Sambo dan Putri dikaruniai empat orang anak, tiga perempuan dan satu laki-laki. Mereka berusia masih sangat muda, 21 tahun, 17 tahun, 15 tahun dan seorang balita usia 1,5 tahun. Kini mereka dalam perlindungan Komnas HAM.
Sejak peristiwa berdarah itu mencuat, anak-anak pasangan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi langsung mendapatkan perlindungan hak pribadi mereka.