GridHot.ID - Kasus seorang wanita yang mengendarai mobil mewah menjadi sorotan setelah ketahuan mengutil di Alfamart Tangerang belakangan viral.
Mengutip TribunSumsel.com, suami Mariana Ahong akui sang istri memiliki kelainan tetapi bukan ODGJ.
Diketahui sosok Mariana Ahong viral setelah video mengutil cokelat di Alfamart beredar luas.
Mariana Ahong mengintimidasi karyawan Alfamart bernama Amelia untuk meminta maaf lantaran menyebarkan videonya tersebut.
Kini sebuah pengakuan mengejutkan dari suami Mariana Ahong yang angkat bicara soa kasus istrinya.
Melansir dari Tribunnews.com, Rabu (17/8/2022), Kapolres Tangerang Selatan AKBP Sarly Sollu mengatakan jika suami Mariana Ahong akui istrinya ada kelainan.
Sang istri memiliki kebiasaan tanpa sadar mengutil barang belanjaan yang disebut keluarga sebagai kelainan.
"Kami ketahui bahwa keterangan dari keluarga ataupun suaminya bahwa memang terlapor ibu M ini memang sedikit ada kelainan tetapi bukan OGDJ," jelas AKBP Sarly Sollu
Inilah yang membuat pelapor dan terlapor akhirnya bersepakat untuk damai setelah kedua pihak saling memahami kondisi tersebut.
Alfamart sebagai pelapor bersedia mencabut laporan polisi dan tidak akan melanjutkan perkara ke jalur hukum.
"Jadi ada kebiasaan-kebiasaan yang mungkin sedikit unik ini lah yang kita pahami secara logika kita. Dan sepakat malam ini mereka berdamai," jelas Sarly.
"Pada malam hari ini sudah disepakati kedua belah pihak bahwa mereka berdamai," kata Sarly.
"Kedua belah pihak bersepakat karena saling memahami kondisi psikis daripada ibu tersebut," lanjut dia.
Di kesempatan yang sama, Ivana Valenza anak dari Mariana mengucapkan permintaan maaf sedalam-dalamnya.
Ia pun tidak menyangkal bahwa ibunya sudah berusaha mencuri beberapa dagangan dari Alfamart Cisauk.
"Secara spesifik permohonan maaf terhadap Alfamart yang berada di Cisauk.
Dengan ini mengakui bahwa ibu saya telah melakukan pencurian tiga buah cokelat dan dua buah sampo," ungkap Ivana.
Dirinya juga mengklarifikasi kalau ibunya nyata mengintimidasi karyawan Alfamart bernama Amelia untuk meminta maaf melalui video.
"Telah melakukan pengancaman terhadap saudari Amelia. Saya mohon maaf dengan sangat kepada saudara Amelia dan keluarganya," tambah Ivana.
Amelia yang juga dihadirkan di Polres Tangerang Selatan mengaku sudah berdamai dan memaafkan Mariana.
"Iya semuanya jadi masalah ini sudah selesai dan kita juga udah mencabut laporannya jadi masalah ini udah selesai," singkat Amelia.
Dilansir dari laman tribunnews.com, dalam video yang beredar menampilkan Mariana menaiki mobil mewah.
Yakni mobil putih Mercedes-Benz.
Mariana dipergoki oleh sejumlah karyawan minimarket mencuri cokelat.
Lantas Mariana mengeluarkan beberapa cokelat, dan memberikannya ke karyawan Alfamart.
Namun tidak sampai di situ terdapat video sekuel, bahwa justru petugas minimarket Alfamart yang justru meminta maaf usai memergoki Mariana tak membayar cokelat yang diambilnya.
Karyawan Alfamart tersebut meminta maaf dengan setelah menyebarkan video pencurian cokelat.
Kini, kasus pencurian dan intimidasi terhadap karyawan Alfamart berujung damai.
Di satu sisi, terduga pelaku mengaku syok karena video rekaman yang menampilkan dirinya membawa pergi cokelat tanpa membayar malah jadi tontonan publik alias viral.
"Kondisinya saat ini dia (pelaku) sedikit agak terguncang karena mungkin telah viral. Secara ikhlas dia mengakui kesalahannya ini semua," ujar Kapolres Tangsel AKBP Sarly Sollu di Mapolres Tangsel, Senin (15/8/2022) dikutip dari laman kompas.com.
Selanjutnya Sarly menyatakan bahwa perusahaan retail Alfamart selaku pelapor dan perempuan terlapor berinisial M, sudah dipertemukan untuk keperluan mediasi.
Selain itu, kata Sarly, pelaku juga sudah meminta maaf kepada karyawan Alfamart setelah peristiwa terjadi.
"Dari mediasi kedua pihak awalnya dari terlapor sudah minta maaf dari keluarganya juga terutama dari suami yang mengetahui kondisi daripada ibu M tersebut," jelas dia.
Mediasi awal dilakukan di tempat perkara kejadian (TKP) yang berujung video permintaan maaf karyawan Alfamart.
Namun, karena video tersebut viral, polisi meminta kedua belah pihak untuk dipertemukan guna meminta keterangan lebih jelas.
Dengan demikian, masyarakat tidak membuat persepsi yang salah mengenai informasi yang beredar.
Sarly menegaskan, tidak ada intimidasi atau penekanan yang terjadi dari pihak mana pun. (*)