Tak hanya itu saja, ia juga meminta dibaiat dengan nama Indonesia.
Kemudian namanya berubah menjadi menjadi Arif, sementara Nishijima berubah menjadi Hakim.
Yoshizumi dan Nishijima melibatkan diri dalam perjuangan Indonesia untuk merdeka.
Seperti mencuri barang di gudang Markas Besar Kaigun Bukanfu dan menjualnya ke pasar gelap.
Uang tersebut kemudian diberikan kepada Tan Malaka untuk dana perang gerilya. (*)