Rycko yang merupakan peraih Adhi Makayasa Akpol 1988 berpengalaman di bidang reserse. Sebelum menjabat Kalemdiklat Polri, jenderal bintang 3 ini adalah Kabaintelkam Polri (2020).
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menunjuk Komjen Rycko Amelza Dahniel sebagai Kalemdiklat Polri.
Rycko resmi menggantikan Komjen Arief Sulistyanto yang dirotasi sebagai Kabaharkam.
Mutasi dan rotasi jabatan tersebut berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/318/II/KEP./2021 tertanggal 18 Februari 2021 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan Polri.
Keseluruhan terdapat 25 perwira yang dimutasi, 19 di antaranya perwira tinggi.
Rycko termasuk deretan polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa setelah turut menggerebek gembong teroris Dr Azahari di Songgoriti, Kota Batu, pada 2005 silam.
Sebagai pejabat negara, Rycko telah melaporkan harta yang dimilikinya. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN pada 2016, mantan Kapolda Jawa Tengah ini memiliki harta Rp16,9 miliar. Persisnya, Rp16.925.215.110.
Rycko memiliki aset tanah dan bangunan yang kesemuanya di Jakarta Selatan bernilai Rp14.205.765.000.
Tanah dan bangunan ini merupakan hasil sendiri dan warisan.
Harta bergerak berupa alat transportasi terdiri atas 3 mobil dan 1 motor yang semuanya bernilai Rp418.000.000. Mobil termahal berdasarkan laporan tersebut yakni Toyota Kijang Innova 2014 dengan nilai jual Rp200.000.000. Rycko juga melaporkan harta bergerak lainnya senilai Rp20.000.000 serta giro dan kas Rp2.281.450.110. Dia tidak memiliki piutang.
Urusan karier, Rycko juga cemerlang. Tugas pertamanya di Polres Metro Jakarta Pusat sebagai Kepala Unit Kejahatan dengan Kekerasan, selanjutnya ditugaskan sebagai instruktur di Akpol Semarang.