Pejabat Ukraina mengatakan Rusia telah mengubah kompleks itu menjadi pangkalan militer.
Rusia disebut mengerahkan peralatan militer, senjata, dan sekitar 500 tentara yang memanfaatkan situs itu sebagai perisai untuk menyerang kota-kota di seberang Sungai Dnipro.
Rusia membantah tuduhan itu, dan mengatakan pasukannya melindungi PLTN itu.
"Tentu saja saya khawatir. Ketika Anda memiliki aktivitas militer, pengeboman di dekat PLTN, ini menjadi perhatian semua orang," kata Guterres.
"Saya berharap akan mungkin untuk mulai terlibat dengan cara yang akan, setidaknya untuk saat ini, mengakhiri semua operasi militer," tambah Guterres.
(*)