Gridhot.ID - Geger pendapat Sri Mulyani masalah pensiunan ASN yang dianggap membebani negara.
Dikutip Gridhot dari Tribun Jogja, Sri Mulyani mengungkapkan pensiunan ASN selama ini dibayar menggunakan APBN.
"Yang terjadi sekarang, ASN, TNI, POLRI memang mengumpulkan dana pensiun di Taspen dan Asabri namun untuk pensiunnya mereka enggak pernah membayarkan, tetapi yang membayarkan APBN penuh," ujarnya.
"Ini tidak kesimetrian dan memang akan menimbulkan suatu resiko dalam jangka yang sangat panjang. Apalagi nanti kalau kita lihat jumlah pensiunan yang akan sangat meningkat," lanjut dia.
Disebutkan negara terbebani hingga Rp2.800 triliun hanya untuk membayarkan pensiunan ASN.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo menjelaskan atas kritikan orang terhadap pimpinannya Menkeu Sri Mulyani Indrawati yang mengatakan bayar pensiunan PNS membebani APBN.
Melalui cuitannya di Twitter, dia menyebutkan pada tahun ini alokasi APBN untuk membayar uang pensiun PNS sebesar Rp 136,4 triliun.
Lalu, gaji PNS yang dipotong untuk apa?
"PNS dikenai potongan 8 persen per bulan. Rinciannya: 4,75 persen untuk program jaminan pensiun, 3,25 persen untuk program JHT. Iuran 4,75 persen itu diakumulasikan sebagai Akumulasi Iuran Pensiun (AIP), dan bukan dana pensiun. Iuran 3,25 persen dikelola PT Taspen dan diterimakan sekaligus saat PNS pensiun," tulisnya dalam akun @prastow.
Dengan potongan tersebut, lanjut Yustinus, Kemenkeu mengusulkan skema fully funded (pendanaan penuh) untuk pembayaran pensiun PNS.
"Jadi jelas ya, kenapa pensiun jadi "beban APBN"? karena sampai saat ini manfaat pensiun PNS Pusat dan Daerah masih dibiayai pemerintah melalui APBN.