"Jadi saya udah nggak ada takut, pokoknya bandit yang harus takut sama kita. Jangan takut sama bandit," tambahnya.
Saat ditanya apakah pernah diteror saat mendampingi kasus Brigadir J, Kamaruddin mengaku tidak peduli dengan segala macam bentuk teror.
Ia berserah diri pada pertolongan Tuhan Yang Maha Esa.
"Saya gak perduli. Mau diteror, dibunuh, dipotong saya gak perduli,"
"Bagi saya hidup adalah Kristus, mati adalah keuntungan. Mati saja untung, apalagi kalau hidup. Itu prinsip saya," katanya.
Selama membela kebenaran dan memperjuangkan keadilan, Kamaruddin percaya Tuhan akan membantu membelanya.
"Makanya, istri saya saja sudah dibakar hidup-hidup di dalam mobil, faktanya masih selamat,"
"Saya sudah diancam dibunuh, ada yang dikasih uang Rp11 miliar untuk membunuh saya waktu 2011, waktu saya buka kasus wisma atlet yang berujung pada e-KTP dan lain-lain, saya masih selamat. Jadi untuk apa kita takut?," ujarnya.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan KompasTV, 27 Agustus 2022, disisi lain keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, mengapresiasi hasil sidang komisi kode etik polri, yang memecat Irjen Ferdy Sambo.
Bibi Brigadir Yosua, Roslin Simanjuntak mengapresiasi Kapolri atas pemberhentian tidak dengan hormat Irjen Ferdy Sambo dari Polri.
Keluarga mengaku lega, pembunuh keponakannya telah ditangkap dan telah disidang oleh komisi kode etik Polri.
Source | : | KompasTV,TribunSolo |
Penulis | : | Akhsan Erido Elezhar |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar